Walhasil malah pekerjaan jadi kacau. Maka hari ini percuma saja salat subuh di masjid. Nanti sajalah kalau badan sedang fresh, fit dan tidak ngantuk lagi salat subuh di masjidnya. Mungkin besok atau lusa bolehlah salat subuh di masjid.
Alasan lain yang masuk akal, kita merasa badan kita agak sakit. Bisa sakit apapun. Mulai cuma sekedar pegal-pegal sampai agak flu dan kepala pusing. Jika sakit kan boleh dong tidak salat di masjid. Cukup di rumah saja, bahkan boleh tidak salat. Tuhan pun faham, kalau kita sedang sakit dapat pengecualian boleh tidak salat, apalagi salat subuh di masjid.
Kerap juga muncul alasan, kita harus menemani atau mengawasi anak dan atau cucu yang masih kecil dan saat itu sedang tidur. Kalau tidak kita temani, atau awasi, nanti jika pas anak dan atau cucu terbangun, dia dapat menangis. Bahkan bisa membahayakan kalau mengambil benda-benda tajam atau main air dan atau jatuh dari tangga.
Tapi kalau ada Ayahnya atau kakeknya kan dapat dijaga agar mereka tidak melakukan perbuatan yang membahayakan diri sendiri atau orang lain. Dengan kata lain, dengan diawasi dan dijaga, mereka aman. Kan menjaga atau mengawasi anak-anak sebagai anak atau cucu juga penting. Jadi sementara tunda dulu salat subuh di masjid.
Cuaca juga dapat jadi salah alasan pembenar yang kuat. Misal udara sedikit gelap atau rada mendung, langsung dijadikan alasan untuk tidak salat subuh di masjid. Alasannya, nanti pas di jalan kehujanan gimana? Bukan aja nanti bisa sakit, salatnya pun akhirnya juga gak jadi. Lebih baik sementara salat subuh di rumah dululah. Besok, lusa kalo cuaca bagus barulah enak berangkat ke masjid.
Dan masih ada “berjuta” alasan lain untuk tidak berangkat salat subuh ke masjid. Jangankan buat yang tidak pernah atau jarang salat subuh di masjid, bagi jemaah salat subuh yang sudah jelas dan terbukti rutin salat subuh di masjid saja, “godaan” seperti itu masih kerap muncul dengan kuat.
Memang untuk salat subuh di masjid perlu mental kuat. Perlu tekad utuh. Tak bisa kalau cuma setengah hati. Hanya mereka yang sejak awal memiliki keyakinan salat subuh di masjid bukan sekedar memenuhi salat berjemaah memiliki derajat yang lebih tinggi dibanding dengan salat sendiri, tapi merupakan pembuktian terhadap kecintaan kepada Allah. Juga bukti terhadap ketaatan dan kepatuhan kita terhadap Sang Maha Pencinta.
Kewajiban salat subuh di masjid sudah mendarah daging. Sudah internelazed bahasa teks booknya. Dengan salat subuh di masjid secara tidak langsung telah menjadi simbol, sebelum melakukan kegiatan apapun, kita melapor dan minta izin kepada Allah.
Posisi Allah dalam konteks ini di tempatkan sebagai prioritas utama di atas prioritas lainnya. Sebelum pada hari itu kita melaksanakan kegiatan lain, kepada Allah dahulu kita menghadap, menyerahkan diri dan mohon bimbingan serta tuntutan. Bagi jemaah salat subuh di masjid, Allah adalah segalanya.
Discussion about this post