Preeaaattt!!!
Tiba-tiba petir menyambar seluruh manusia disana
tak ada tubuh yang tidak hangus
mereka mengerang, merintih dan menjerit
tapi mereka masih tetap hidup
tubuh penuh luka dan nanah.
Nyeri.
Bau.
Lalu: buuaaarrr!
Manakala tubuh masih sedemikian sakit bukan alang kepalang
munculah tsunami menggulung semuanya
padahal gelombangnya yang datang lahar tak terperkiraan panasnya
sebagian terpental-pental
sebagian tergulung ombak lahar
Tentu, tentu, orang-orang itu berteriak kesakitan
Ngeri luar biasa.
Lebih ngeri lagi mereka semua masih hidup.
Itulah orang-orang yang penuh derita
tiada akhir
mereka menunggu masuk kawah derita abadi.
Sementara aneka ragam mahluk seram dan sadis
bentuknya tak beraturan
bergentayangan
ada yang kepalanya bertanduk tunggal dengan taring tajam
menembus bibirnya sendiri
matanya satu di dahi satu di dagu
ada pula yang lidahnya menjulur menyemburkan cairan beracun.
Dan: Bum!!
Tiba-tiba beberapa dari mereka telah berada di belakangku
dekat sekali.
Rupanya mereka mengancam diriku.
Laa Ilaaha Illaahu: tiada Tuhan melainkan Allah
Laa Ilaaha Illaahu: tiada Tuhan melainkan Allah
Laa Ilaaha Illaahu: tiada Tuhan melainkan Allah
Mahluk-mahluk itu berhenti sejenak.
Laa Ilaaha Illaahu: tiada Tuhan melainkan Allah
Perlahan para mahluk kejam itu meninggalkanku.
Laa Ilaaha Illaahu: tiada Tuhan melainkan Allah
Aku berbalik kembali memandang ke depan
Segalanya kini telah berubah
hamparan pemandangan yang serba indah.
Serasi.
Pohon buah-buahan segar ada dimana-mana
Semua tersedia
Para mahluk berinteraksi dengan kebahagiaan.
Aku menatap lebih jauh lagi
Belum sempat aku bertanya-tanya
Apakah ini potongan surga
Sebuah karpet panjang terbentang di hadapanku.
Laa Ilaaha Illaahu: tiada Tuhan melainkan Allah
Discussion about this post