Aksi Jumat Berdarah Demokrat
Akrobat politik Partai Demokrat kubu AHY berlanjut pada hari ini, Jumat (16/6/2023). Ratusan kader Partai Demokrat menggelar aksi solidaritas cap jempol darah sebagai bentuk perlawanan terhadap PK kubu Moeldoko di MARI.
Aksi “Jumat Berdarah” Demokrat secara resmi diluncurkan di Kantor Pusat Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat. Aksi tersebut dihadiri oleh kader Demokrat hingga tingkat daerah, serta para relawan.
Ratusan kader antri untuk membubuhkan cap jempol darah dan tanda tangan di kain putih sepanjang belasan meter.
Aksi hari ini diperkirakan bakal dihadiri oleh ratusan kader dan simpatisan. Aksi akan terus digelar hingga MA menjatuhkan putusan atas PK Moeldoko terkait kepemimpinan Partai Demokrat. Gerakan tersebut direncanakan berlangsung sampai keluar keputusan MA terkait PK Moeldoko. Aksi tersebut akan bergelombang, bergantian dari berbagai elemen masyarakat dan daerah.
Pekan lalu, Hinca juga terlibat dalam konferensi pers delapan fraksi yang mengancam MKRI di kompleks parlemen. Sementara itu, kemarin MKRI akhirnya membacakan putusan sesuai dengan harapan mereka. Sehingga tuduhan kepada MKRI yang didasari rumor tidak terbukti.
Namun pembuat rumor, dan pengguna rumor untuk mengancam sama sekali tidak merasa bersalah. MKRI akhirnya memutuskan akan melaporkan pembuat rumor ke organisasi advokat tempatnya bernaung.
Sebagai lembaga negara yang memegang dan menjalankan kekuasaan kehakiman tertinggi di Indonesia, MARI sejatinya bebas dari semua pengaruh, tekanan dari pihak luar persidangan. Semua pihak yang terkait dengan perkara di MARI seharusnya menggunakan cara-cara yang diatur oleh hukum dan ketentuan yang berlaku.
Tuduhan Kepada Jokowi Salah Alamat
Kongres Rakyat Nasional (Kornas) sebagai rekan juang politik Jokowi sejak 2014 menyampaikan pandangan dan sikap sebagai berikut:
Pertama, bahwa permohonan PK Moeldoko yang didaftarkan pada Senin (15/5/2023) dan teregister dengan nomor perkara: 128 PK/TUN/2023 adalah gugatan terhadap Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna H. Laoly terkait kepengurusan DPP Partai Demokrat.
Discussion about this post