Sebaliknya jika mereka mendukung, selain puja-puji, mereka juga dapat ikut mempertahankan Anda dengan segenap daya upaya yang luar biasa.
Lewat uraian ini saya ingin mengingatkan kepada Coach Patrick Kluivert untuk siap menghadapi berbagai kemungkinan yang ada. Pengemar sepak bola Indonesia memang terkenal “gila.” Sukses akan disanjung setinggi langit. Gagal akan dicerca tanpa ampun.
Coach Patrick Kluivert yang terhormat, saya ingin mengingatkan, waktu Anda untuk melaksanakan tugas baru pertama di kesebelasan Indonesia teramat sangat singkat. Kata orang, waktunya, cuma dua bulan, padahal sebenarnya tidak lebih dari satu bulan saja.
Setelah Coach Patrick datang ke Jakarta 12 Januari lalu, dan tinggal beberapa hari di Indonesia, Coach pulang lagi ke Belanda. Anda bakal datang kembali ke Indonesia, awal Februari nanti. Padahal tanggal 20 Maret Indonesia sudah ditunggu bertanding melawan Australia di negeri Kanguru tersebut.
Ini berarti kesebelasan Indonesia harus berangkat dari Indonesia ke Australia sekitar seminggu sebelum pertandingan tersebut. Katakanlah sekitar tanggal 12-13 Maret.
Mengikuti alur jadwal ini, Coach sudah harus mulai mengumpulkan pemain untuk mengenal kemampuan, kualitas dan kerja sama pemain tim setidaknya dua minggu sebelum tanggal 12-13 Maret, atau berarti pada awal Maret.
Dari sebelum keberangkatan tanggal 12-13 Maret perlu pemahaman strategi dan saling pengertian. Sehebat apapun pemainnya membutuhkan waktu setidaknya seminggu. Maka waktu Anda mulai dari awal Maret itu.
Ketika Anda datang awal Februari, Anda masih harus memilah dan memilih pemain. Tak peduli pemain “lokal” atau pemain “naturalisasi.” Mungkin itu membutuhkan waktu dua minggu atau sampai pertengahan Pebruari. Itu berarti sesungguhnya waktu Anda aktualnya untuk pertandingan pertama hanyalah dua minggu.
Demikian pula untuk pertandingan kedua, 25 Maret, melawan Cina, waktunya semakin sempit. Sehari setelah lawan Australia, kesebelasan kita harus segera kembali ke Indonesia. Tiba di Indonesia 21, dan latihan ringan 22 Maret. Hanya ada dua hari persiapan melawan Bahrain, pada tanggal 25 sudah harus melawan Cina.
Dua pertandingan ini sangat menentukan kelanjutan “nasib” kesebelasan Indonesia, sekaligus CV karier kepelatihan Anda di Indonesia.
Jika Indonesia cuma mendapat dua point dari kedua pertandingan itu, harapan lolos ke empat besar agak kecil, apalagi kalau cuma dapat 1 angka, lebih muskil lagi untuk lolos ke kejuaraan dunia tahun 2026. Maka dua pertandingan pertama amat menentukan, dan itu artinya waktunya sangat minim.
Coach Patrick Kluivert yang terhormat, terus terang saja, sempitnya waktu pengenalan dan persiapan menangani kesebelasan Indonesia, menimbulkan banyak pertanyaan pada kami, apakah dalam waktu sesingkat itu Anda dapat meramu kesebelasan Indonesia menjadi lebih tangguh dari kesebelasan Indonesia racikan Shin Tae-young.
Dengan lain perkataan, apakah dalam waktu sedemikian sempit dapat mengalahkan Australia dan Bahrain? Lebih rinci lagi, mungkinlah kesebelasan Indonesia di bawah kepelatihan Coach Patrick Kluivert dapat seri lawan Australia dan menang melawan Bahrain dan meraih 4 angka.
Kalau ini tercapai, minimal masih ada harapan untuk maju ke ronde ke empat melakukan play off.
Bukanlah perkara mudah, Coach, mengganti pelatih di tengah proses yang sudah berjalan dan mendekati babak akhir. Contoh teranyar, Arab Saudi. Pergantian pelatih di tengah jalan dalam perebutan tiket ke kejuaraan dunia dalam group yang sama dengan Indonesia, tidak menghasilkan prestasi sesuai harapan.
Saya ingin pula mengingatkan Anda Coach, tanpa totalitas, Anda hanya akan menambah sejarah kelam perjalanan kesebelasan Indonesia dan karier kepelatihan Anda sendiri.
Coach, karena Anda datang pada pertengahan proses, maka kepada Anda tidak berlaku lagi alasan Anda perlu dan memberi referensi pentingnya proses pembentukan buat menghasilkan kesebelasan nasional Indonesia yang tangguh. Terhadap kasus Anda sudah langsung dituntut hasil.
Discussion about this post