Oleh: Ririen Binti
Sebagai insan pers, saya bangga dan berterima kasih atas ucapan selamat Hari Pers Nasional (HPN) ke-79 tahun 2025, dari Bapak Presiden Republik Indonesia, Jenderal Prabowo Subianto, yang antara lain menegaskan “Selama delapan dekade ini pers Indonesia telah menjadi pilar penting dalam kehidupan demokrasi, menyuarakan kebenaran dan memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat Indonesia“.
Presiden juga mengapresiasi kerja keras jurnalis dan media yang tetap berdedikasi tinggi meskipun menghadapi tantangan yang kompleks.
Namun dalam suasana HPN, kami para jurnalis berduka, akibat efisiensi anggaran yang Bapak canangkan membuat banyak rekan-rekan kami sesama insan pers kehilangan pekerjaan.
Mungkin Bapak sudah mendengar keluh kesah seorang penyiar RRI Pro 2 Ternate, terkait PHK. Di mana dalam video yang sudah viral, sambil menahan tangis, sang penyiar perempuan ini, mengatakan “Kami mengerti bahwa efisiensi anggaran yang dilakukan bertujuan untuk mendukung program-program pemerintah seperti makan gratis bergizi untuk anak-anak. Tapi, apakah Bapak juga memikirkan dampaknya bagi kami yang kehilangan pekerjaan?”
“Sudahkah Bapak berpikir bahwa ketika pagi hari Bapak berhasil memberikan makanan gratis dan bergizi untuk anak-anak, tapi ketika mereka pulang ke rumah, mereka dapati orang tua mereka tidak bisa memberikan makan siang dan makan malam yang layak, karena ternyata orangtua mereka di-PHK, harus dirumahkan karena efisiensi anggaran yang Bapak lakukan,”.
Discussion about this post