Sementara, untuk Februari, kata Rasyid laporan mereka belum direkap. Rekapan Kantor KSOP nanti pada saat tanggal satu lewat lima hari masuk laporan bulanannya.
“Untuk Januari ada lima kali aktivitas pelayaran bongkar muat yang dilakukan PT DAP. Empat kali muatan batu tujuan Bahodopi, satu kali bongkar muatan dengan isi dynamite,” kata Rasyid saat ditemui di ruang kerjanya.
Rasyid menegaskan bahwa sebelum diberikan izin pelayaran, setiap perusahaan wajib melengkapi dokumen terlebih dahulu, baik dokumen administrasi, maupun Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Sementara itu, hingga 27 Februari 2024 lalu di lokasi jetty PT DAP di Desa Gundu-gundu, terpantau satu kapal tongkang telah berlayar dengan memuat material batu gamping hasil pemuatan yang diduga telah dikerjakan oleh pihak join operation perusahaan asal Tiongkok berbendera PT Qimhtuo Mining Indonesia.
Penulis: Rusman
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post