Oleh: dr. Desya Dillachsyadina Mokke, S.Ked
Dalam beberapa dekade terakhir, munculnya teknologi digital telah memicu transformasi signifikan di berbagai sektor, dengan penekanan khusus pada domain perawatan kesehatan.
Negara-negara maju telah berhasil mengintegrasikan solusi teknologi canggih ke dalam sistem perawatan kesehatan mereka, yang menghasilkan peningkatan aksesibilitas terhadap informasi medis dan peningkatan efisiensi dalam pengelolaan data pasien.
Sebaliknya, negara-negara berkembang, seperti Indonesia, menghadapi tantangan besar dalam adopsi dan implementasi teknologi digital dalam layanan kesehatan mereka.
Teknologi digital telah menjadi hal yang penting dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan di berbagai wilayah di dunia. Inovasi seperti telemedicine dan sistem manajemen rumah sakit digital yang canggih menawarkan solusi yang menjanjikan untuk memperlancar pemberian layanan kesehatan.
Meskipun demikian, integrasi teknologi digital ini di wilayah pesisir menghadirkan tantangan tersendiri yang memerlukan fokus khusus dan pendekatan yang disesuaikan. Salah satu kendala signifikan yang dihadapi adalah infrastruktur teknologi yang tidak memadai.
Di banyak negara berkembang, ketersediaan internet berkecepatan tinggi dan andal masih sangat terbatas, terutama di daerah pedesaan terpencil dan masyarakat pesisir. Kurangnya konektivitas ini menjadi hambatan besar bagi penerapan sistem kesehatan digital yang bergantung pada akses internet.
Dengan tidak adanya infrastruktur yang memadai, teknologi penting seperti telemedicine, catatan medis elektronik (EMR), dan sistem manajemen rumah sakit digital kesulitan untuk mendapatkan daya tarik dan mencapai penerapan yang efektif.
Di wilayah pesisir, pilihan untuk mencari bantuan medis bisa sangat terbatas. Rumah sakit dan pusat kesehatan setempat sering kali berdiri sendiri, tidak memiliki koneksi penting ke fasilitas medis yang lebih besar dan lebih lengkap.
Discussion about this post