TKA juga dapat berpotensi besar dalam mendukung pendidikan yang bermutu, karena TKA disusun berdasarkan kemampuan aktual siswa, bukan berdasarkan latar belakang keluarga atau asal sekolah.
Kebijakan Strategis dalam Menjamin Mutu Pendidikan Bermakna
Perubahan zaman menuntut ranah pendidikan untuk mencetak siswa yang mampu berpikir kritis dan kreatif. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan kebijakan strategis yang tidak berfokus pada kurikulum dan mede pembelajaran, namun juga pada aspek evaluasi pembelajaran. TKA menjadi langkah efektif dalam mencapai evaluasi pendidikan yang bermakna.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah menerapkan kebijakan strategis yakni Asesmen Nasional yang dapat mengukur kemampuan literasi, numerasi, dan karakter siswa. Asesmen Nasional ini dianggap mampu menggantikan Ujian Nasional pada kebijakan pemerintah dimasa lampau.
TKA sejalan dengan hal tersebut, dikarenakan fokus dari TKA ini tidak hanya pada hafalan namun juga berfokus pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS). Kebijakan Strategis ini bukan hanya menjadi alat seleksi penerimaan siswa, namun juga sebagai evaluasi pembelajaran.
TKA mampu menjadi alat yang dapat mempermudah guru untuk mengetahui sejauh mana capaian kompetensi siswa. Apakah telah mencapai standar yang diharapkan atau tidak.
TKA dapat juga berfungsi sebagai alat ukur data pendidikan secara nasional. Kemudian pemerintah juga mendorong sistem agar tercipta tumbuh kembang potensi siswa. Dalam hal ini, TKA menjadi sistem untuk mengevaluasi kemampuan akademik secara luas agar selaras dengan arah pembelajaran yang lebih mendalam, kontekstual dan bermakna.
TKA tidak hanya berfungsi sebagai alat ukur pencapaian akademik, namun juga sebagai hasil nyata dari kebijakan strategis dalam pendidikan yang lebih adil, relevan, dan bermakna.
Melalui penerapan TKA Indonesia bergerak menuju sistem evaluasi yang tidak hanya menilai, tetapi juga membimbing, memperbaiki, dan menguatkan proses pembelajaran demi menciptakan generasi yang kompeten dan siap menghadapi tantangan masa depan.
TKA bukan menjadi beban bagi pendidik, namun sebagai fasilitas pendukung melihat efektifitas pendidikan yang telah diajarkan.
Dengan kolaborasi dan dukungan nyata dari pemerintah, TKA dapat bertransformasi menjadi instrumen strategis dalam mencapai pendidikan yang bermakna. Membangun sistem pendidikan adil, inklusif menjadi awal dari tercapainya 2045 Indonesia Emas.(***)
Penulis adalah Mahasiswa Pendidikan UIN Saifuddin Zuhri
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post