“Jadi di kampus kami, mahasiswa malah untung. Kuliah sambil kerja dan digaji, dan selama mereka kuliah, proses pekerjaan itu juga dihitung sebagai proses pembelajaran. Daripada mengikir besi tanpa tujuan seperti saya dulu, lebih baik mengikir besi yang hasilnya bisa dijual. Pelajar jadi punya tujuan, bahkan seperti yang saya ceritakan tadi, bahkan tidak mau pulang dari kampus!,” ungkap Wikan.
Manfaatkan Program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka
Program Merdeka Belajar di sekolah, dan Kampus Merdeka di kampus, menurut Wikan kini sudah cukup berkembang pesat dalam memberikan kesempatan pelajar untuk eksplorasi diri di luar lembaga pendidikannya. Wikan mengajak semua pihak di dunia pendidikan untuk terus memanfaatkan program ini, karena bisa memberikan pelajar pengalaman nyata di dunia kerja.
“Kampus itu bukan dunia nyata! Jadi, mari program yang sudah dibentuk untuk kegiatan MBKM ini dikawal agar bisa mengembangkan passion mahasiswa dengan pengalaman dunia nyata. Adanya Modul MBKM di SEVIMA Platform, yang bisa mewadahi pengelolaan dan administrasi program MBKM, juga sangat saya apresiasi sebagai sebuah terobosan yang bisa membantu pelaksanaan MBKM,” ujar Wikan.
Senada, Dr Hatma Suryaatmojo selaku Wakil Ketua Panitia Pusat Kampus Merdeka Kemdikbudristek mengatakan bahwa pemanfaatan kampus merdeka ini perlu strategi tersendiri. Kampus perlu konsisten berkomunikasi dan membangun kerjasama kemitraan, melakukan sosialisasi kepada dosen dan mahasiswa, hingga menyusun panduan implementasi kampus merdeka yang cukup mendalam.
Sedangkan Bagus Jati Santoso PhD selaku Kepala Sub Direktorat Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) dan Tenaga Ahli SEVIMA, juga menyampaikan bahwa perlu perjuangan ekstra dalam meyakinkan ribuan profesor, dosen, dan mahasiswa untuk melaksanakan kampus merdeka dan perubahan kurikulum ini.
“Tak jarang kami menerima pertanyaan, apa jaminannya pelajar nanti sukses setelah mengembangkan passion? Karena selama ini tanpa Kampus Merdeka, alumni ITS juga sudah terbukti kemampuannya dan sukses di dunia kerja. Namun dengan musyawarah, sekaligus pembuktian manajemen akademik dan pelaporan data yang baik di ITS dengan SEVIMA Platform, saat ini ITS sudah mengimplementasikan MBKM dan diakui di tingkat nasional sebagai salah satu kampus terbaik dengan menyabet IKU Award (Indikator Kinerja Utama) dari Kemdikbudristek,” pungkas Bagus Jati.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post