Pertumbuhan kredit ini diiringi dengan terjaganya rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL). Per September 2020, performa NPL Bank Sultra sebesar 1,56 persen masih dalam kategori sehat dan berada di bawah ketentuan regulator yang setinggi-tingginya adalah 5 persen.
Ia mengaku, capaian positif tersebut tidak terlepas dari dukungan pemda dan masyarakat yang turut mendukung Bank Sultra sehingga tetap konsisten memberikan layanan terbaik ditengah pandemi Covid-19.
“Alhamdulilah kami mampu memanfaatkan momentum penuh tantangan di masa pandemi dengan langkah yang meyakinkan. Pencapaian tersebut juga dapat memberikan keyakinan positif kepada para masyarakat dan investor terhadap kinerja Bank Sultra di masa yang akan datang,” ungkap Hayati.
Dengan situasi berjalan ini, katanya, Bank Sultra semakin optimis dan percaya diri menghadapi kuartal akhir di pengujung tahun 2020. Perseroan memastikan aktivitas bisnis ekspansif tidak akan mengendur demi mengakselerasi target-target dan menjaga ritme usaha yang juga diarahkan agar terus berkontribusi terhadap kebangkitan ekonomi nasional.
Selama Triwulan III 2020, pihaknya tetap mewaspadai berbagai aspek dari dampak pandemic Covid-19 dan akan mengutamakan pengelolaan dan pengamanan sumber daya manusia (SDM) di seluruh cabang dengan mengikuti arahan dari Pemerintah serta regulator. Sementara untuk pengelolaan manajemen risiko, Bank Sultra tetap mengedepankan prinsip-prinsip kehati-hatian.
“Dari sisi bisnis, sebagian besar daya dan upaya perseroan dikerahkan untuk mengakselerasi pembiayaan dalam rangka pemulihan ekonomi,” tambah Hayati.
Discussion about this post