Saat ini, kata pria berkulit cokelat itu, ada 10 nelayan yang selalu menjual hasil tangkapan kepadanya. Ikan yang dapat dibeli beratnya mulai dari 3 Ons dengan harga mulai Rp35 ribu. Semua data jual niaga ikan ia rekam dalam aplikasi OurFish.
“Rata-rata ikan karang seperti ikan sunu, kakap merah, katampa, tenggiri dan lainnya. Ikan yang dibeli kembali dijual ke Baubau,” ujar Samsul.
Bank Data Potensi Perikanan
Penyuluh Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Buton, Sri Hermawaty mengatakan, data pencatatan hasil tangkapan nelayan berguna untuk mengambil keputusan. Dari data tersebut pun bisa ditemukan solusi terutama untuk pengelolaan perikanan. Sebab, datanya akurat.
“OurFish ini sangat membantu kami dalam menyediakan data akurat yang langsung dicatat oleh masyarakat pelaku perikanan tangkap,” beber Sri.
Sebelum ada aplikasi OurFish, DKP Buton mencari data secara manual dengan mewawancarai beberapa nelayan.
Dengan aplikasi OurFish, data niaga ikan termasuk potensi perikanan di daerah itu disajikan real-time dan lebih akurat. Dari sisi efisiensi waktu, dinas setempat juga tidak disibukan lagi dengan aktifitas survey data perikanan setiap pekan.
“Kita ambil sampel wawancara seminggu sekali. Tapi dengan OurFish tidak perlu ke lapangan, cukup liat ke aplikasi, paling kita tanya saja kalau ada kendala,” kata Sri.
Hal senada juga diungkapkan Technical Fisheries Associate Rare, Haris Setiawan. Ia mengatakan, dalam aplikasi ini pengumpul pertama di tingkat desa dilibatkan sebagai aktor penting dalam mengumpulkan data hasil tangkapan dan informasi yang akurat dari lapangan.
Discussion about this post