Istilah ramah muslim dapat dimaknai dengan memberi kemudahan bagi kaum muslim untuk menunaikan kewajiban sehari-hari sebagai seorang muslim.
Mesjid menjadi pilar muslim untuk dapat menjalankan ibadah sholat. Taiwan yang mayoritasnya bukan muslim membuka diri dengan menyediakan ruang sholat di restoran-restoran halal lengkap dengan sajadah.
Akan halnya restoran, banyak restoran yang sudah berlabelkan “halal” dengan sertifikat dari otoritas setempat yakni Chinese Muslim Association.
Persyaratan untuk memperoleh sertifikat halal, digariskan oleh Biro Pariwisata, Kementerian Transportasi dan Komunikasi Taiwan antara lain diminta mengikuti training atau pelatihan tentang halal restoran ataupun pemahaman tentang friendly moslem restaurant yang diberikan oleh Chinese Muslim Association tersebut.
Selain tidak memasak daging babi, pada pelatihan tersebut juga dilatih untuk memisahkan peralatan dan bahan-bahan masakan di dapur. Jadi, restoran yang bersertifikat halal memiliki dua dapur. Satu dapur dengan peralatan dan bahan makanan untuk masakan umum, yang satunya lagi dapur dengan peralatan dan bahan makanan untuk memasak makanan halal.
Pak Hong, pemilik restoran halal Beimen Island Restaurant di distrik Beimen kawasan Tainan bukanlah seorang muslim dan selain memiliki restaurant di Beimen yang berlabel halal itu, ia bersama isterinya juga memiliki restoran untuk masakan pada umumnya di Taiwan bernama ‘Tian Mama’.
Pak Hong sebagai pengusaha memanfaatkan peluang untuk membuka restoran halal. Ia mengikuti pelatihan halal restoran dan mempersiapkan sarana prasarana yang dipersyaratkan sehingga ia berhasil memperoleh sertifikat halal.
Ketika ditanya, apakah tidak merugi karena konsumen halal tidak banyak. Dia menjawab bahwa sebagai pengusaha dia harus jeli melihat peluang.
”Sekarang mungkin konsumennya masih sedikit tetapi nantinya kita tidak tahu …,” ujarnya.
Restoran ‘Tian Mama’ yang dikelola isterinya acapkali kedatangan tamu rombongan wisata dan apabila dalam rombongan itu ada permintaan makanan halal, maka isterinya akan minta Beimen Island Restaurant yang dikelola pak Hong untuk memasaknya dan mengantar hasil masakan tersebut ke restoran “Tian Mama”.
Wisata Ramah Muslim juga dapat dirasakan di hotel-hotel. Selain makanan halal, kamar-kamar hotel menyiapkan sajadah dan Al-Qur’an di laci meja sekaligus tanda arah kiblat. Di tanah air kita, biasanya tanda arah kiblat disematkan di langit-langit kamar. Di Taiwan ditempelkan di laci dibawah sajadah dan Al Quran berdampingan dengan kitab suci lainnya.
Hotel-hotel memberi keramahan kepada setiap tamu. Ketika rombongan kami datang di hotel di kawasan Lihpao Land, Taichung, mereka menyambut kami dengan tidak memasak makanan non halal sehingga kami tidak perlu khawatir dengan menu-menu yang tersaji.
Masjid, kuil atau gereja di Taiwan berdiri di antara gemerlap menara pencakar langit. Festival-festival terus berlangsung. Pasar malam yang menjual makanan dan berbagai kebutuhan konsumtif bisa dijumpai di tengah kokohnya bangunan pusaka para leluhur dari zaman kekaisaran. Semuanya mengesankan agama, tradisi dan modernitas berpadu secara harmoni.(***)
Penulis adalah Ketua Bidang Pendidikan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Pusat
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post