“Tentu saja dengan berbagai rangkaian acara ini kami berharap dapat menarik dan meningkatkan minat baca, bedah buku, dan berdiskusi dengan segala kalangan dari masyarakat,” ujar Rahadian.
Acara bedah buku juga menjadi ruang diskusi terbuka antara peserta dari berbagai latar belakang dengan para pembicara, yang membedah isi buku secara mendalam dan membangun dialog interaktif.
Para peserta terlihat antusias menyampaikan pertanyaan dan pandangan mereka terhadap isi buku.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, BI Sultra berharap dapat terus menjadi katalis dalam pengembangan literasi dan pembelajaran publik. Melalui kolaborasi dengan institusi pendidikan, komunitas, dan masyarakat umum, World Book Day 2025 diharapkan menjadi awal dari gerakan literasi yang lebih luas di Sultra.
Penulis: Yeni Marinda
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post