PENASULTRA.ID, BANJARMASIN – Tim Jelajah Kebangsaan Wartawan PWI yang melakukan touring keliling Indonesia yang terdiri dari Agus Blus Asianto, Indrawan Ibonk, Sonny Wibisono serta Yanni Krishanayani menyambangi sejumlah tempat wisata di Kalimantan Selatan, salah satunya Pasar Terapung Lok Baintan yang terletak di Kabupaten Banjar.
Didampingi pengurus PWI Provinsi Kalsel mereka menempuh perjalanan kurang lebih 40 menit dari pusat Kota Banjarmasin dengan menggunakan perahu mesin (klotok). Sepanjang perjalanan mereka sibuk mengabdikan sejumlah momen kehidupan masyarakat yang tinggal di bantaran sungai Martapura tersebut.
Salah satu anggota tim, Sonny Wibisono mengatakan, pengalaman naik klotok bukan hal baru bagi mereka. Sebelumnya mereka juga sempat menaiki perahu mesin saat mengeksplore wisata di Kalimantan Timur.
“Tapi yang membuatnya berbeda, Banyak hal menarik ditemukan di sini. Masyarakat terlihat masih mempertahankan kearifan lokal dengan memanfaatkan sungai sebagai bagian dari keseharian mereka. Mulai dari mandi hingga kegiatan lain,” kata Sonny di tengah perjalanan menuju Pasar Terapung Lok Baintan, Rabu 22 Desember 2021.
Setibanya di Lok Baintan mereka disambut oleh puluhan jukung (perahu) yang menjajakan kerajinan tangan dan buah lokal. Bahkan guna menarik perhatian beberapa acil-acil (ibu-ibu) yang berjualan melantunkan pantun.
“Jalan-jalan beli kelereng, belinya di toko Cina, Bang Sonny yang ganteng, dibeli dong buah-buahnya,” ujar salah satu ibu-ibu.
“Baju biru dibeli Rhoma Irama, kalau ada yang baru jangan lupakan yang lama,” celetuk ibu-ibu lainnya disambut tawa rombongan.
Lurah Palangga Optimis 70 Persen Vaksinasi Covid-19 Tercapai https://t.co/TpfpQ4XEIb
— Penasultra.id (@penasultra_id) December 22, 2021
Sambil mencicipi buah dan jajanan lokal dari acil-acil penjual, banyak momen yang diabadikan. Bahkan salah satu anggota Tim JKW PWI, Yanni berkesempatan menumpang salah satu jukung untuk merasakan sensasinya.
“Ini momen langka, tidak ada di tempat lain. Ini hanya bisa ditemui disini, jadi sangat sayang jika dilewatkan begitu saja,” ucap Yani.
Meski memiliki beberapa catatan, mereka berharap kearifan lokal seperti ini harus terus dipertahankan. Kehadiran pemerintah sangat dibutuhkan di sini. Jangan sampai kearifan lokal yang telah mendunia ini hilang akibat digerus jaman.
Discussion about this post