Oleh: Iman Handiman
Tersebutlah sebuah negeri di jazirah Arab. Namanya Babusalam. Negeri dalam dongeng sufi ini cuma punya dua jenis rakyat: rakyat penipu dan rakyat jujur. Tapi, yang penipu maupun yang jujur dibedakan oleh tingkatan, talenta, dan reputasinya.
Syahdan adalah seorang warga yang terkenal sangat jujur. Barangkali tingkatan jujurnya bukan lagi sangat jujur, namun sangat amat jujur sekali, atau kalau ukuran baju bisa digolongkan XXL.
Lantaran sifatnya yang jujur itu, Munaf sering diundang raja ke istana. Awalnya dia selalu diminta raja yang tergolong jenis raja penipu itu untuk menceritakan segamblang-gamblangnya situasi rakyat dan negeri, terutama menyangkut berbagai hal yang dicurigai bisa mengancam kekuasaannya.
Munaf belakangan malah diangkat sebagai pembantu raja. Ia menduduki posisi istimewa sebagai mata dan telinga raja. Sang raja memang perlu orang yang setiap saat mampu memberinya laporan lengkap tentang situasi istana dan negeri dengan benar. Apalagi menyangkut seluruh pembantunya. Maklum raja sendiri jenis penipu ukuran XXL sehingga selalu berprasangka buruk kepada setiap orang.
Mendapat posisi terhormat yang mendongkrak tinggi statusnya dari rakyat jelata menjadi orang dekat raja, Munaf pun makin jujur saja. Mungkin ukuran jujurnya bukan XXL lagi, namun sudah XXXL. Setiap yang didengar dan dilihatnya, terlebih yang dianggap penting bagi raja karena terkait dengan keamanan singgasananya, akan segera dikabarkan.
Tentu saja raja pun makin memberinya kepercayaan dan banyak memanfaatkan laporan Munaf dalam mengambil berbagai keputusan penting.
Discussion about this post