PENASULTRAID, JAKARTA – Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf/Bekraf) mengajukan tambahan anggaran tahun 2025 sebesar Rp2,42 triliun agar dapat menghadirkan program-program yang selaras dengan target prioritas pemerintah.
Menekraf/Kabekraf Teuku Riefky Harsya dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Rabu 4 Desember 2024 mengatakan tambahan anggaran ini diajukan dengan pertimbangan bahwa anggaran tersedia untuk tahun depan sebesar Rp279,61 miliar tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dalam melaksanakan program-program prioritas pemerintah yang tertuang dalam Asta Cita dan RPJMN.
Riefky mengatakan tambahan anggaran sebesar Rp2.422.556.275.000 ini diperlukan untuk mendukung capaian target pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka delapan persen. Selain itu, sebagai kementerian baru, Kemenekraf/Bekraf harus memastikan bahwa pelayanan publik terus berjalan.
“(Pelayanan publik) tidak boleh terhenti, khususnya dalam melayani pemangku kepentingan di 17 subsektor. Sehingga diperlukan sarana prasarana juga yang mencukupi sebagai kementerian baru,” katanya.
Riefky menjelaskan program-program yang menjadi flagship Kemenekraf/Bekraf terbagi dalam empat klaster. Klaster pertama terkait disain besar pengembangan ekraf yang berkaitan dengan regulasi, sinkronisasi data lintas kementerian/lembaga, serta kolaborasi lintas kementerian/lembaga dan pelaku industri.
Discussion about this post