PENASULTRAID, JAKARTA – Seiring Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045, kemampuan bangsa ini untuk memanfaatkan Kecerdasan Buatan (AI) demi ketahanan nasional—khususnya di bidang pertahanan dan keberlanjutan—akan menjadi kunci penentu posisi Indonesia di panggung global.
Saat ini, Indonesia menempati peringkat ke-38 dari 120 negara dalam hal kinerja aparatur sipil negara. Oleh karena itu, membekali ASN dan pegawai pelayanan publik dengan keterampilan AI adalah langkah strategis untuk memperkuat ketahanan nasional dan memastikan Indonesia bisa bersaing di tingkat
global.
Kolaborasi GARUDA: Gerakan AI Untuk Resiliensi Kedaulatan Nasional yang digagas oleh BINAR dan Yayasan BUMN, bertujuan untuk mengajak 100.000 aparatur negara untuk mempelajari materi AI dari Microsoft secara mandiri.
Peserta juga akan mengikuti serangkaian webinar bersama ahli AI Indonesia dan berkesempatan mengajukan ide-ide inovatif dalam kompetisi hibah yang diselenggarakan oleh Yayasan BUMN.
Kolaborasi ini merupakan bagian dari elevAIte Indonesia, inisiatif pelatihan AI dari Kementerian Komunikasi dan Digital dengan Microsoft, untuk membekali 1 juta talenta Indonesia dengan keterampilan yang relevan di era transformasi digital.
Sebagai program tambahan untuk memantik lahirnya ide-ide inovasi sosial di antara peserta program, kompetisi hibah yang diinisiasi oleh Yayasan BUMN bekerja sama dengan ekosistem investasi berdampak, seperti Modal Ventura (VC) dari dalam dan luar ekosistem BUMN.
Program ini juga didukung oleh mitra media global untuk memperluas jangkauannya, serta komunitas penggerak kewirausahaan sosial dan
inovasi di seluruh Indonesia.
Tujuan program hibah ini adalah menemukan, membina, dan mengembangkan wirausaha sosial yang mampu memberikan dampak signifikan, tidak hanya dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan.
Discussion about this post