Inilah buah sistem politik hari ini. Harta rakyat seolah menjadi ajang bancakan banyak pihak demi keuntungan segelintir elit dan penyokongnya. Kalau sudah seperti itu, jangan salahkan rakyat jika kepercayaan mereka kepada para pejabat publik semakin menurun. Sebab, melihat bagaimana sepak terjang tuan pejabat yang nampak minim empati atas kondisi rakyat yang kian sulit.
Pun aturan dalam sistem politik saat ini kadang menimbulkan pro dan kontra. Hal itu wajar, sebab aturan yang dibuat oleh manusia sifatnya lemah dan terbatas, sehingga tak jarang menimbulkan pertentangan ataupun menguntungkan sebagian pihak, namun merugikan pihak lainnya.
Padahal sebagai pengurus urusan rakyat, tuan pejabat mestinya lebih mengutamakan dan mendahulukan kepentingan rakyatnya. Terlebih di tengah kondisi ekonomi yang sempoyongan dengan berbagai masalah yang menyertainya.
Karena itu, seyogianya pejabat berwenang lebih mengedepankan kesejahteraan rakyatnya terlebih dahulu dibandingkan dengan membeli sesuatu yang sifatnya tidak urgen. Karena sungguh seorang pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.
Sebagaimana sabda Nabi SAW, “Seorang kepala negara adalah pemimpin atas rakyatnya dan akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya (HR. Muslim).
Olehnya itu, sungguh semakin tinggi jabatan seseorang, maka akan semakin besar pula amanah yang berada dipundaknya dan pertanggungjawabannya kelak di hadapan Allah tak kalah lebih besar lagi.
Dengan demikian, tidak mudah menjadikan para pejabat berwenang hari ini agar lebih mengedepankan skala prioritas, jika minim rasa empati terhadap kondisi rakyat.
Olehnya itu, sudah selayaknya manusia kembali kepada aturan yang terbaik, yaitu yang berasal dari Allah. Sebab yang lebih tahu mana yang terbaik untuk manusia, yakni yang menciptakan manusia, Allah SWT. Wallahu a’lam bi ash-shawab.(***)
Penulis: Freelance Writer
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post