Hal ini bukanlah pertama kali terjadi. Komunitas Muslim India telah menghadapi diskriminasi selama beberapa dekade, yang menurut para ahli telah memburuk di bawah pemerintah nasionalis Hindu yang dipimpin BJP.
Di tengah meningkatnya ekstremisme Hindu, situasi Muslim India, Kristen dan kelompok agama minoritas lainnya menjadi semakin sulit. Konyolnya, negara-negara Barat, khususnya AS yang selama ini mengaku peduli HAM, tidak begitu peduli dengan status kelompok agama minoritas di India. Mereka bahkan memuji India sebagai contoh demokrasi yang baik. India menjadi tamu dalam apa yang disebut sebagai KTT demokrasi yang diadakan oleh AS pada Desember 2021.
Pada Juli 2021, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bahkan mengatakan demokrasi India adalah kekuatan untuk kebaikan dalam membela Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka dan dunia yang bebas dan terbuka. Beberapa politisi AS yang sering berbicara tentang hak-hak Muslim, seperti Marco Rubio dan Chris Smith, menutup bibir atas perlakuan terhadap muslim di India. (RMOL.ID 19-01-2022)
Inilah wajah toleransi di sistem demokrasi dan HAM yang di agung-agungkan para pengusungnya nyatanya hanya isapan jempol belaka. Kaun muslim diminta toleransi bahkan dengan hal hal yang membahayakan akidah, tetapi bagi kaum muslim minoritas tak ada tempat untuk sekedar menjalankan syariatnya seperti memakai hijab.
Maraknya diskriminasi terhadap kaum Muslim adalah buah dari Islamopobhia yang di hembuskan oleh musuh-musuh Islam. Tak hanya di India, tapi di berbagai belahan dunia kaum Muslim menjadi korban kekerasan dari berbagai pihak, sebut saja muslim Palestina, Uyghur, Rohingya mereka mengalami penyiksaan keras, akan tetapi dunia hanya bungkam dan melontarkan kecaman tak berarti.
Penderitaan yang dialami kaum muslim India dan berbagai wilayah lain harusnya menjadi penderitaan kita bersama sebagai kaum muslim. Karena kaum muslim di ibaratkan satu tubuh yang apabila satu terluka maka seluruh tubuh akan merasakan sakit.
Nabi SAW bersabda “Perumpamaan kaum mukmin dalam sikap saling mencintai, mengasihi dan menyayangi, seumpama tubuh, jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh yang lain akan susah tidur atau merasakan demam” [HR. Muslim].
Sebagai seorang muslim kita berkewajiban menolong saudara muslim kita dari penindasan, dan solusi semua itu hanya ada dalam Islam. Islam teladan terbaik dalam toleransi beragama, Islam juga memuliakan kaum wanita. Sebagaimana kisah khalifah al-mu’tasim dalam membela kehormatan seorang muslimah yang dilecehkan oleh orang Romawi.
Dahulu, di masa keemasan Islam, ada seorang teladan abadi sepanjang masa. Dia adalah Khalifah al-Mutasim Billah, Khalifah Bani Abbasiyah (833-842 Masehi). Dialah yang menyambut seruan seorang muslimah yang dilecehkan tentara Romawi dengan mengirimkan pasukan untuk menyerbu kota Ammuriah dan melibas seluruh tentara kafir Romawi di sana hingga bebaslah sang muslimah tadi dari tawanan Romawi.
Discussion about this post