“Kami ini sebenarnya korban. Sejak awal, kami sudah diintimidasi dengan sajam yang dibawa oleh mereka. Karyawan diancam, alat berat dirusak, operator terkena lemparan batu. Jadi tidak benar kalau kami yang melakukan intimidasi dan kekerasan. Justru sebaliknya. Kami adalah korban,” beber Marlion.
Sementara itu, GM Eksternal PT GKP Bambang Murtiyoso mengungkapkan, selama ini pihaknya terus melakukan pendekatan persuasif dan humanis kepada masyarakat. PT GKP selalu mengedepankan dialog dan musyawarah, meskipun lahan yang dilakukan pembersihan merupakan hak perusahaan, karena berada di dalam wilayah IPPKH dan juga sudah dilakukan ganti untung tanam tumbuh.
Kemudian juga telah dilakukan dialog dan diskusi dengan Lamiri dan istri yang mengklaim lahan tersebut dengan massa lain yang saat itu melakukan protes.
“Jadi tidak mungkin kami melakukan pembersihan atau land clearing, kalau belum dilakukan ganti untung tanam tumbuh,” kata Bambang menegaskan.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post