Oleh: Amrullah Andi Faisal
BBM, Inflasi dan Dompet Rakyat Makin Tipis
Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada hari ini, 1 Juli 2025, menjadi pukulan ganda yang telak bagi perekonomian nasional. Lonjakan harga ini lebih sekadar penyesuaian harga korporasi atau dinamika pasar dunia, juga kode keras bahwa ekonomi Indonesia sedang disandera oleh biaya hidup yang membumbung tinggi.
Energi dan inflasi kini bersekutu menghantam struktur konsumsi rumah tangga dari tingkat mikro sampai makro.
Dampak Makroekonomi: Inflasi, Konsumsi dan Perang Tersembunyi
1. Inflasi Harga Administratif Efek Pengganda
Kenaikan harga BBM bukan subsidi, akan langsung menyulut inflasi yang harganya diatur pemerintah. Harga transportasi umum, biaya pengiriman barang pokok, dan tarif jasa akan melesat dalam waktu singkat.
Efek ini akan menyebar seperti gelombang, memukul inflasi inti yang selama ini dijaga ketat Bank Indonesia (BI) supaya selalu rendah.
2. Daya Beli Terkikis, Konsumsi Rumah Tangga Tergerus
Badan Pusat Statistik mencatat konsumsi rumah tangga menyumbang 55% dari total Produk Domestik Bruto (PDB), menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia.
Jika konsumen harus membelanjakan lebih banyak uang untuk BBM dan kebutuhan dasar, maka pengeluaran untuk makanan bergizi, pendidikan anak, sampai tamasya akan dikorbankan.
3. Kebijakan Moneter Terjebak Dilema
BI menghadapi situasi klasik yang dilematis, antara menjaga momentum pertumbuhan atau mengendalikan laju inflasi. BI bakal menaikkan suku bunga acuan, bila inflasi melonjak akibat kenaikan harga BBM.
Tetapi, kebijakan ini akan memukul investasi, membebani pinjaman produktif, dan mendinginkan sektor perumahan yang baru mulai menggeliat.
Analisis Struktural: Kerapuhan Fiskal dan Strategi Energi
1. Fiskal Dihantui Subsidi dan Kompensasi Semu
Pemerintah berupaya mengalihkan pengeluaran subsidi BBM ke pola bantuan sosial. Namun praktiknya, kompensasi sosial selalu datang terlambat dan salah sasaran. Ketika harga BBM naik, masyarakat langsung merasakan sakitnya pada hari itu juga.
2. Strategi Energi yang Terjebak Masa Lalu
Discussion about this post