Dr. Thoat juga menyoroti pentingnya memahami akar persoalan dengan benar. Ia menegaskan bahwa persoalan Gaza bukan sekadar soal penderitaan rakyatnya, melainkan akibat dari agresi militer Israel yang sistematis dan terus-menerus melanggar hukum internasional. Dalam hal ini, ia sejalan dengan pendapat K.H. Cholil Nafis (Klikmu, 11-04-2025).
Pernyataan presiden ini justru kontra produktif dengan seruan jihad yang disuarakan oleh banyak pihak hari ini, yang menyadari bahwa tidak ada solusi hakiki selain jihad. Melihat berbagai upaya yang dilakukan nyatanya tidak menghentikan penjajahan dan genosida. Seperti gencatan senjata, tapi justru tentara Israel masih menyerang warga Gaza.
Evakuasi rakyat Gaza jelas makin menjauhkan dari solusi hakiki, karena sejatinya Zionislah yang melakukan pendudukan bahkan perampasan wilayah Palestina. Sudah seharusnya Zionis yang diusir dari tanah Palestina dan bukannya warga Gaza yang dievakuasi.
Di sisi lain, evakuasi tersebut bisa jadi merupakan bentuk tekanan AS terhadap Indonesia atas kebijakan baru AS menaikkan tarif impor. Keberhasilan upaya Indonesia dalam melakukan negosiasi atas kebijakan tersebut bisa jadi akan digunakan alat untuk menekan Indonesia agar melakukan evakuasi warga Gaza. Inilah buah simalakama bagi negeri yang tergantung pada negara lain.
Padahal pemimpin negeri muslim seharusnya menyambut seruan jihad. Namun saat ini, nasionalisme dan prinsip tak boleh ikut campur urusan negara menjadi penghalang menyambut seruan jihad. Sikap ini menunjukkan pengkhianatan pemimpin negeri muslim.
Pun negeri muslim seharusnya menjadi negara adidaya yang memimpin dunia. Jika Islam diterapkan dalam sebuah negara, sebagai negara yang akan menerapkan syariat Islam sehingga menjadi rahmat bagi seluruh alam dan membela setiap muslim. Sayangnya hari ini Islam belum tegak, nasib umat Islam pun makin sengsara tak ada pelindung.
Dari itu, umat harus terus didorong untuk menolak evakuasi warga Palestina. Juga menyeru penguasa untuk mengirimkan tentara demi membela saudara muslim Palestina. Pada saat yang sama, umat juga makin kuat berjuang untuk menegakkan Islam. Karena hanya jihad dan tegaknya Islam sebagai solusi hakiki membebaskan Palestina dari cengkeraman penjajah.
Dengan demikian, sesungguhya masalah yang terjadi di Palestina tak akan berhenti, selama sistem yang ada saat ini (kapitalisme) masih bercokol di negeri-negeri muslim. Olehnya itu, tidakkah umat ini merindukan aturan-Nya yang sempurna yang diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan dan mampu menghilangkan penjajahan di negeri-negeri yang terjajah? Wallahu a’lam.(***)
Penulis adalah Freelance Writer
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post