Sayangnya tuntutan yang ditawarkan sejatinya tidak menyelesaikan masalah hingga ke akarnya bahkan ada yang menawarkan untuk kembali pada demokrasi kerakyatan. Padahal penerapan sistem demokrasilah yang menjadi akar permasalahannya, sehingga khawatir nasib rakyat Indonesia di masa mendatang (Indonesia gelap).
Mahasiswa sudah seharusnya melek politik dan kritis, namun juga harus bisa memberikan solusi yang benar dan solusi yang benar hanyalah solusi dari aturan-Nya.
Pun mahasiswa seharusnya menjadi agen perubahan dengan mengoreksi penguasa atas spirit amar makruf nahi mungkar dan menyuarakan solusi yang hakiki, karena hanya dengan penerapan sistem yang paripurna yang bersumber dari-Nya meniscayakan masa depan masyarakat gemilang bukan gelap atau suram.
Untuk itu, pemuda seharusnya dapat mengawal perubahan ke arah yang lebih baik, jika penguasa melakukan kemungkaran, seperti berbuat zalim, memakan harta rakyat secara batil, tidak memberikan hak-hak rakyat, melalaikan urusan rakyat, meremehkan sebagian kewajiban-kewajibannya, melanggar salah satu hukum syariat, dan bentuk-bentuk kemungkaran lainnya.
Maka umat seluruhnya wajib untuk melakukan peringatan dan kritik muhasabah terhadapnya, mengingkarinya, dan berusaha untuk melakukan perubahan, baik secara individu maupun kolektif.
Jika umat berdiam diri, membiarkan kemungkaran terus berlangsung, dan tidak melakukan perubahan apa pun terhadap penguasa semacam ini, mereka tentu berdosa.
Bentuk pengingkaran dan perubahan terhadap penguasa yang melakukan salah satu kemungkaran adalah dengan metode kritik (muhasabah) secara lisan.
Discussion about this post