Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, Dr. Sally Aman Nasution menilai masalah rokok bukan hanya masalah kesehatan, namun masalah kesehatan menyebabkan banyak sekali masalah multisektor.
Olehnya itu, ia meminta agar jangan sepelekan dampak konsumsi rokok ini. Pasalnya mereka telah menjadi saksi langsung bagaimana para penderita penyakit-penyakit mematikan akibat konsumsi rokok mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia.
Presiden Joko Widodo, kata dia, masih punya kesempatan untuk mengambil keputusan tepat. Jangan biarkan Indonesia terus kecanduan produk zat adiktif ini untuk hindari kerugian multisektor mulai dari kesehatan, sosial, pembangunan ekonomi, sampai lingkungan akan terdampak.
“Dan kami, praktisi kesehatan yang pertama kali menyaksikan awal munculnya kerugian-kerugian tersebut. Segera sahkan RPP Kesehatan dengan aturan pengamanan zat adiktif yang tegas dan menyeluruh, lindungi rakyat Indonesia dari produk zat adiktif ini,” tegas Dr. Sally Aman.
Dalam kesempatan yang sama, 14 organisasi profesi kesehatan memberikan pernyataan deklarasi bersama sebagai dukungan kepada Pemerintah Indonesia agar bersikap serius dalam penanganan konsumsi produk zat adiktif tembakau melalui pengamanan zat adiktif dalam RPP Kesehatan.
Berikut ke-14 organisasi tersebut: Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Persatuan Onkologi Indonesia (POI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Wicara Esofagus, Ikatan Terapi Wicara.
Kemudian, Yayasan Kanker Indonesia YKI, Yayasan Stroke Indonesia (YASTROKI), Institute of Mental Health Addiction and Neuroscience (IMAN), Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI), dan Yayasan Jantung Indonesia (YJI), serta termasuk organisasi profesi kesehatan induk Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post