Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Al-Habsyi merespon santai ancaman Demokrat yang akan mengevaluasi dukungan ke Anies Baswedan di Pilpres 2024 jika tidak kunjung mendeklarasikan Cawapres. Aboe mengklaim KPP tetap solid, dan sedang konsentrasi menentukan Cawapres.
Aboe setuju jika sosok cawapres pendamping Anies itu berasal dari internal koalisi. Namun Aboe mengaku KPP juga tetap menghormati kalaupun pada akhirnya Cawapres Anies berasal dari luar koalisi.
Meskipun bukan bagian dari KPP, Wasekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin ikut memberikan tanggapan atas adanya batas waktu yang diberikan Partai Demokrat untuk Anies Baswedan agar di bulan Juni 2023 harus segera mengumumkan bakal Cawapres.
Novel menilai untuk posisi bakal Cawapres pendamping Anies paling tepat berasal dari non partai, lebih tepatnya dari kalangan ulama. Nama Abdul Somad diusulkan sebagai ulama pasangan Anies.
Respon Kongres Rakyat Nasional
Sebagai respon atas dinamika politik nasional terkait polemik atas pernyataan Puan Maharani, PDIP, maka Kornas menyampaikan pandangan dan sikap sebagai berikut:
Pertama, bahwa pernyataan Gus Dur tentang elit Parpol sebagai kumpulan anak taman kanak-kanak adalah benar dan terbukti. Aksi dan reaksi elit politik nasional Indonesia saat ini kualitasnya sangat rendah, sangat buruk.
Kedua, bahwa perdebatan, pertengkaran politik elit sama sekali kering dan tidak menyentuh hal-hal mendasar. Perdebatan berupa ide, gagasan, dan rencana program politik sama sekali tidak ada. Urusan politik hanya terkait “siapa menjadi apa”, bukan “apa yang dilakukan oleh siapa”.
Ketiga, bahwa KPP sejak awal tidak memiliki rencana strategis tentang tujuan mencalonkan Anies Baswedan. Anies yang berambisi menjadi presiden dimanfaatkan Parpol anggota KPP untuk menaikkan posisi tawar politik dan sebagai sarana konsolidasi menuju Pemilu 2024.
Discussion about this post