Oleh: Ridho Rahmadi
Kemarin Pak Amien Rais, saya, dan rombongan Partai Ummat datang ke Rempang. Kami datang atas rasa kemanusiaan dan atas rasa persaudaraan.
Cemas sekaligus penuh pengharapan, demikian kira-kira arti air muka warga Rempang, kalau boleh saya terjemahkan. Namun pun begitu, mereka tetap menyambut kami semua dengan hangat.
Hati saya bergemuruh, melihat kontrasnya gemerlap kota Batam yang dipenuhi pertokoan besar, digarisi jalan-jalan beraspal lebar, dan kapal-kapal pesiar yang terparkir di galangan dekat pusat kota.
Jika dibandingkan dengan kehidupan 16 kampung tua di Rempang yang akan digusur tersebut, Batam bagaikan langit dan Rempang bagaikan bumi.
Discussion about this post