Selain itu, negara harus memperbanyak daerah resapan air dan menghentikan pembangunan yang merugikan masyarakat dan lingkungan. Kemudian, membersihkan daerah aliran sungai, reboisasi dan mendorong masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan, tidak boros dalam menggunakan air. Tentunya didesain untuk menyelamatkan persoalan rakyat. Dengan kata lain, kebijakan publik akan kehilangan fungsinya bila secara serampangan tidak mengindahkan kepentingan hajat hidup orang banyak.
Untuk itu, perlu sistem Islam yang menggantikannya agar alam kembali lestari. Sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan keseimbangan alam selama manusia tidak berbuat kerusakan. Terlebih dalam islam, air amat penting karena digunakan untuk bersuci. Hal ini telah dipraktikan pada masa pemerintahan Islam.
Saat itu, kota-kota tertata rapi dan asri dengan sistem manajemen dan pasokan air yang sangat maju. Air mengalir ke berbagai tujuan sebagaimana mestinya tanpa menimbulkan bencana. Kebutuhan air rakyat dapat terpenuhi. Begitu pun dengan kebun-kebun atau lahan yang dapat terairi karena sistem irigasi yang baik dan Allah SWT telah menjamin rezeki semua mahluk tidak terkecuali. Air disini termasuk dalam rejeki yang setiap manusia seharusnya bisa mendapatkan nya, karena air termasuk dalam golongan kepemilikan umum milik rakyat dimana semua berhak mengakses tanpa pandang bulu.
Seperti pada sabda Rasulullah SAW “Kaum muslim berserikat dalam tiga perkara yaitu padang rumput, air dan api” (Hr.Abu Daud ).
Jadi sudah jelas, air adalah harta milik umum bukan barang komersial. Di dalam Islam, penguasa tidak memiliki hak untuk mengambil sumber air memberikan kepada individu tertentu. Islam melarang membiarkan sumber air dikuasai oleh korporat-korporat swasta maupun negara asing. Negara juga harus memberlakukan standarisasi pengolahan limbah sehingga tidak terjadi pencemaran air dan lingkungan. Dengan solusi Islam tentunya akan mendapatkan air bersih dan rakyat akan sejahtera. Karena hanya dengan hukum Allah SWT dan menerapkan aturan Allah SWT secara menyeluruh umat bisa mendapatkan berkah dan ridho-Nya.
Tentu kita berharap agar kehidupan yang penuh berkah tersebut dapat terwujud kembali. Saatnya Islam kembali hadir memimpin dunia dalam menciptakan kesejahteraan dan kemaslahatan bagi seluruh alam.
Wallahu a’lam bish-shawwab.(***)
Penulis merupakan Muslimah Pegiat Literasi
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post