Bagaimana tidak, dalam sistem sekuler peran agama dipisahkan dalam mengatur kehidupan. Agama tak sedikit hanya cukup mengatur ibadah ritual semata, sementara perkara lainnya manusialah yang bebas mengatur kehidupannya.
Pun hal ini berpengaruh dalam pengendalian emosi ketika memiliki kehendak. Karena tak dimungkiri seseorang akan merasa puas jika apa yang diinginkan dapat tercapai, walau hal tersebut merupakan perkara yang melanggar norma hukum atau agama sekalipun.
Hal ini juga terkait dengan pendidikan yang minim spiritual, sehingga menghasilkan manusia-manusia yang selalu berorientasi pada materi. Ini pun melahirkan sifat tamak, memaksakan kehendak dan memenuhi nalurinya apapun caranya. Dari itu, hal ini memudahkan seseorang melakukan tindak kriminal atau kejahatan.
Selain itu, sistem sanksi yang tidak menjerakan menjadikan kejahatan merajalela, bahkan dapat memberikan contoh pada orang lain akan solusi yang akan dipilih. Ha ini tampak dari pelaku kejahatan yang keluar masuk bui dengan kasus yang serupa.
Berbeda dengan sistem sekuler hari ini, Islam menetapkan tujuan hidup manusia untuk taat pada Allah SWT dan terikat dengan aturan-Nya. Ini karena dengan sistem pendidikan Islam yang berbasis akidah Islam akan membentuk pribadi yang mulia yang beriman kepada Allah SWT dan hari akhir, sehingga menjaga diri dari kemaksiatan dan kejahatan.
Islam pun memiliki sistem sanksi yang tegas dan menjerakan, sehingga mampu mencegah orang lain dalam melakukan sesuatu perbuatan yang kriminal. Karena sungguh dalam Islam sanksi merupakan bentuk pencegah.
Discussion about this post