“Dengan luas wilayah udara dan laut, butuh kemampuan sensor untuk mendeteksi musuh dari jarak jauh dan ancaman sedini mungkin dan jenis perang modern (modern warfare) lainnya,” Julwanri menambahkan.
Hentikan Menjadikan Laut sebagai Tempat Sampah https://t.co/nxabjau01K
— Penasultra.id (@penasultra_id) February 17, 2022
Ia mengatakan, saat ini dan kedepan akan dominan pertarungan jarak jauh. butuh dukungan teknologi BVR (Beyond Visual Range) dan data fusion.
“Kalau dulu pertempuran jarak pendek atau dogfight, memang harus lincah manuver, ini paling jago Sukhoi SU 35, yang 2021 lalu batal dibeli Indonesia,” kata Julwanri.
Potensi yang mengancam Indonesia, katanya, tidak mudah. Sebut saja J20 Mighty Dragon Tiongkok dan F-35 Australia yang keduanya tipe siluman (stealth fighter).
“Pesanan kita walau belum tipe Siluman (Stealth) kita berharap dengan tambahan Dassault Rafale dan F-15 ID dari AS supremasi di wilayah udara kita bisa diwujudkan,” beber Julwanri.
Discussion about this post