Oleh: Amrullah Andi Faisal
Prolog: Membangun Masa Depan Ekonomi dengan Data yang Kuat
Di tengah dinamika transformasi digital dan kemunculan sektor ekraf sebagai motor pertumbuhan baru, peran statistik resmi negara bersifat relevan dan vital. Data statistik yang andal menjadi bahan evaluasi, juga pondasi kebijakan, strategi, serta inovasi yang menopang pembangunan ekonomi digital dan kreatif yang berkelanjutan.
Tanpa data yang akurat, ekosistem ekonomi digital dan kreatif akan rentan terhadap bias, spekulasi dan pemborosan alokasi sumber daya. Statistik resmi negara memiliki peran strategis sebagai single source of truth dalam era ledakan informasi yang kadang menyesatkan. Dengan demikian, kita memastikan keselarasan lintas sektor, sekaligus menghindari fragmentasi informasi.
1. Menyediakan Bukti Objektif bagi Regulasi Ekonomi Digital
Ekonomi digital berkembang sangat cepat dari layanan perdagangan elektronik , pemesanan kendaraan secara digital (ride-hailing), keuangan digital, hingga ekosistem usaha rintisan. Sayangnya, banyak pelaku usaha digital tumbuh di luar radar statistik resmi karena aktivitas mereka sering kali tidak tercatat dalam sistem pencatatan konvensional.
Badan Pusat Statistik (BPS) dan lembaga statistik negara lainnya, kini dituntut untuk merevolusi pendekatan pengumpulan data melalui teknologi, kolaborasi lintas sektor dan data besar. Data besar ini menjadi sumber pelengkap bagi statistik resmi, mempercepat penyediaan informasi dan membantu menjangkau dinamika sosial-ekonomi yang aktual.
Statistik resmi membantu pemerintah merumuskan regulasi yang adil, mulai dari perlindungan konsumen digital, perpajakan UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah) berbasis digital, sampai pemberdayaan pekerja ekonomi gig. Tanpa data yang akurat tentang sebaran, pendapatan dan karakteristik pelaku digital, regulasi bisa salah sasaran atau bahkan menghambat inovasi.
2. Mendorong Pertumbuhan Ekraf Berbasis Potensi Lokal
Ekonomi Kreatif (ekraf) lebih dari soal industri hiburan atau seni visual. Ia mencakup desain, pakaian, masakan, aplikasi hingga arsitektur. Peran statistik resmi sangat diperlukan untuk mengidentifikasi potensi lokal, memetakan rantai nilai, serta menilai kontribusi ekraf terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan lapangan kerja.
Melalui pendataan Potensi Desa, Sensus Ekonomi dan Survei Khusus ekraf, BPS menyediakan data granular (sangat rinci hingga tingkat terkecil) yang menjadi pijakan bagi kementerian, pemerintah daerah, bahkan investor swasta untuk merancang kebijakan dan strategi pemberdayaan. Dengan data, ekraf bisa tumbuh inklusif yang memberi ruang bagi pelaku kecil dari daerah untuk unjuk gigi dalam pasar global.
3. Menjembatani Kesenjangan Digital untuk Pemerataan Pembangunan
Salah satu tantangan dalam pembangunan ekonomi digital adalah kesenjangan digital, baik dari segi infrastruktur, literasi, maupun akses pasar. Statistik resmi memegang kunci untuk mengidentifikasi wilayah dan kelompok masyarakat yang masih tertinggal dalam transformasi ini.
Discussion about this post