Program CSR Hanya Pemanis
Program Coorporate Social Responsibility (CSR) PT. Antam hanya sekedar menggugurkan kewajiban. Dalam pelaksanaannya lebih utama dijadikan sebagai label branding seolah PT. Antam hadir berkontribusi.
CSR jangankan mau berjalan, sampai mengemis belum tentu dilaksanakan. Sunatan massal, pengadaan tas sekolah begitu juga saat emergency, sembako indomie telur menjadi pemanis ketika terjadi bencana melanda Bumi Oheo.
Perusda Konut Dianggap Rival
Di mata PT. Antam, Perusahaan Daerah (Perusda) Konut tak ubahnya adalah sebuah rival bisnis semata. Bukan mitra.
Pada lelang Blok Matarape –eks PT. Vale (PT. Inco)– PT. Antam terlihat lebih ambisi menguasai dengan menggandeng perusahaan swasta konglomerat. Ibarat gajah melawan semut, Perusda Konut terseok-seok hingga dinyatakan tidak lulus. Padahal kesempatan itu daerah bisa mandiri mengelolanya.
Keserakahan juga terjadi di Blok Tapunopaka. Modusnya, perusahaan plat merah itu dagangannya menjual tanah air ke industri dalam negeri milik asing. Ironisnya, tuntutan para pemilik lahan untuk diselesaikan haknya, hanya sebatas janji. Lebih sadisnya lagi, ternyata bukan realisasi janji penyelesaian lahan warga, justru PT. Antam menggugat warga secara hukum.
Konsesi Pertambangan PT. Antam Jadi Lahan Tidur
Urusan pelik lahan yang diklaim PT. Antam semakin rumit. Ribuan hektare akhirnya menjadi lahan tidur. Selebihnya, dijadikan praktek tambang ilegal oleh sejumlah perusahaan swasta.
Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Ditpiter) Mabes Polri berhasil menemukan dan menyita sejumlah barang bukti yang berasal dari wilayah konsesi IUP milik PT. Antam yang berada di Blok Lalindu dan Marombo.
Dengan adanya temuan tim Mabes Polri itu, jelas tergambar bahwasanya selama ini pemerintah telah lalai melakukan pengawasan. Bisa jadi juga ada modus terselubung dari oknum pihak PT. Antam sendiri yang ingin meraup keuntungan pribadi.
Hingga saat ini, terdapat sejumlah pihak tengah asik memanfaatkan lahan tidur PT. Antam dengan melakukan kegiatan penambangan di Blok Mandiodo. Sementara, pihak terkait tidak memberikan respon apa-apa.
Alasan yang ditemui dari para penambang adalah, banyak masyarakat lingkar tambang yang menggantungkan hidup di pertambangan Konut. Miris.
Discussion about this post