Oleh: Karim Paputungan
Sosok wartawan senior ini sungguh bugar. Tidak terlalu banyak berubah. Tubuh atletis dengan perut datar. Berjalan tetap tegak. Ingatan kuat. Masih aktif berkegiatan, bahkan mengikuti beberapa acara Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Hotel Grand Mercure Medan, Sumatra Utara (Sumut).
Di sana dia sempat bertemu dengan sahabatnya wartawan senior Tribuana Said dan Taty Mansyur, seorang staf paling senior di Sekretariat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat.
Ketika Tim PWI Peduli menelepon Sabtu siang 11 Februari 2023 untuk berkunjung ke rumahnya sebelum terbang ke Jakarta, dia menyambut gembira dan langsung merespons.
“Saya tunggu. Tapi sebentar lagi keluar untuk menghadiri undangan,” katanya sambil membagikan alamat.
Kepala Biro Selama 22 Tahun
Wartawan senior ini adalah M Yazid, mantan kepala Biro Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara selama 22 tahun, mantan Ketua PWI Medan dan mantan penasihat Pengurus Pusat PWI. Sekarang sebagai sesepuh dan menjadi panutan.
Selain itu, Yazid merupakan salah seorang pendiri Confederation of ASEAN Journalists (CAJ–Konfederasi Wartawan ASEAN) bersama mantan ketua umum PWI Pusat Sofyan Lubis.
Menyambut Gembira
Tim PWI Peduli yang datang ke rumahnya di kawasan Helvetia terdiri dari Mohammad Nasir, Karim Paputungan, Elly Sri Pujianti dan Suyanto.
Sehari sebelum acara puncak, Tim PWI Peduli melakukan Bakti Sosial (Baksos) di Stabat, Ibu kota Kabupaten Langkat. Leluhur Yazid adalah etnis Melayu dari Langkat.
“Saya gembira kalian datang,” kata Yazid tersenyum menyambut kami di teras rumahnya yang besar dengan halaman luas. Di sisi samping dalam rumah tampak terparkir Innova berwarna hitam.
“Saya menyopir sendiri. Bukan saja di dalam kota. Keluar kota pun seratusan kilometer saya nyopir sendiri,” kata Yazid yang matanya terang dan awas, tanpa kacamata.
M Nasir, mantan Wartawan Harian Kompas sudah mengenal M Yazid sekitar 30 tahun. Begitupun Elly, sekretaris PWI Peduli dan staf Sekretariat PWI Pusat. Saya juga sudah berbilang tahun mengenal beliau. Kami merupakan generasi di bawah Pak Yazid.
“Saya sekarang berumur 83 tahun jalan,” katanya sambil tersenyum.
Sahabat Baik
Yazid bersahabat baik dengan H Ahmad Adirsyah (alm). Setiap ke Jakarta, Yazid senantiasa bertemu dengan Adirsyah sambil ngopi atau berkunjung ke kantor Harian Merdeka di Jalan Sangaji, Jakarta Pusat. Saya kerap diajak menemani.
Adirsyah, asal Medan adalah wartawan Harian Merdeka yang ditugaskan di Istana. Kemudian menjadi pemimpin redaksi. Saya sebagaimana Adirsyah juga meliput di Istana dan juga menjadi pemimpin redaksi di harian milik wartawan pejuang BM Diah.
Dikaruniai Delapan Anak
Discussion about this post