Oleh: Rusdianto Samawa
Setelah membaca tuntas pemikiran A. Muhaimin Iskandar (selanjutnya disebut Cak Imin) dalam Buku Visioning Indonesia, kembali teringat pertemuan spesial saya dengan Prof. Dr. Moch. Amien Rais, MA di Yogyakarta pada 7/7/2007. Sang tokoh reformasi itu memotivasi kaum muda untuk kritis, revolusi dan bergerak sebagai benteng demokrasi.
Waktu itu, saya meminta kata pengantar buku saya berjudul “Kepemimpinan Kaum Muda Mewujudkan Welfare State” yang diterbitkan oleh Kibar Press.
Ternyata, percikan pemikiran diantara tokoh-tokoh bangsa seperti Amin Rais dan lainnya selalu frekuensinya sama yakni berpikir tentang upaya realisasikan keadilan sosial dan kesejahteraan agar bangsa ini tetap utuh dan bersatu. Percikan itu juga tertuang dalam buku Cak Imin.
Membaca sejauh mana, spektrum pemikiran Cak Imin dalam buku Visioning Indonesia yang sebetulnya ingin Indonesia menuju Welfare State. Tentu bukan sebagai negara federasi. Tetap negara kesatuan yang mendelegasikan distribusi kesejahteraan melalui cabang-cabang kekuasaan provinsi, kabupaten/kota dan desa.
Beberapa forum telah membedah Buku Visioning Indonesia karya pemikiran Muhaimin Iskandar Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), seperti Fisipol Leadership Forum UGM, Forum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah DKI Jakarta, maupun forum yang diadakan oleh PKB sendiri.
Forum-forum tersebut, mengakui Cak Imin sebagai pemimpin kaum muda yang bersih, kapabel, konsisten dan melayani rakyat selama 30 tahun terakhir. Dengan demikian, harapan terhadap Cak Imin bisa mewakili eksponen kaum muda, generasi X dan Z. Secara demografi, kaum muda dan generasi XZ populasinya meningkat 70%.
Discussion about this post