Salad Point ID pada tahap awal membuka franchise untuk jangka waktu lima tahun dengan biaya yang sangat terjangkau. Selain itu, calon franchisee tidak perlu takut tak dapat mendapatkan tempat yang strategis, karena Salad Point ID akan membantu memilih lokasi paling strategis.
“Sebagai kedai salad lokal yang telah memiliki sertifikasi halal, Salad Point ID juga akan membantu dalam penyediaan bahan baku yang berkualitas. Bisnis ini terjamin dapat dijalankan secara autopilot, dengan kata lain Salad Point ID akan selalu membantu franchisee dalam proses menjalankan bisnis di setiap cabang yang ada,’’ ujar Putra.
Untuk mewujudkan hal tersebut, kini Salad Point ID mengembangkan indoor farming dengan controlled environment dan sourcing. Dengan permintaan domestik yang terus meningkat, perusahaan ini optimistis dapat melakukan penetrasi pasar lebih luas.
“Tahun depan kami menargetkan untuk membuka 15 cabang di kawasan Jabodetabek,” ucap Putra.
Hingga kini, Salad Point ID telah berhasil mengembangkan bisnisnya dengan memiliki 11 offline store di Pulau Jawa. Kedai salad lokal yang telah didirikan sejak enam tahun lalu oleh Putra Siburian dan Cory Marisa Marbun ini bekerja sama dengan para petani lokal untuk memasok bahan baku. Mulai dari sayur mayur segar hingga rempah-rempah Indonesia yang digunakan sebagai pelengkap atau salad dressing dengan cita rasa nusantara.
Discussion about this post