PENASULTRA.ID, BAUBAU – Hari ke empat melakukan kunjungan kerja (kunker) di pulau Buton yakni Kota Baubau dan Kabupaten Buton, menjadi hari paling penting dalam kunker Gubernur Ali Mazi.
Dikatakan paling penting karena keseriusan pemerintah pusat dibawa kewenangan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) RI akan menjadikan aspal Buton sebagai program nasional pengaspalan 1000 km.
Tepat pukul 08.30 Wita sebuah maskapai penerbangan Wings Air mendarat di Bandara Betoambari membawa 16 tim Kemenko Marves RI yang dipimpin salah satu Deputi.
Kehadiran tim tersebut, diterima langsung Gubernur Sultra H. Ali Mazi didampingi Wali Kota Baubau, AS. Thamrin, dan Bupati Buton La Bakry. Selain itu, juga hadir Sekretaris Kota Baubau Roni Muchtar dan Pj. Sekda Buton Utara Yuni Nurmalawati, serta sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) provinsi, kabupaten dan kota.
Salah satu spot yang dikunjungi adalah PT Wika. PT Wika adalah perusahaan yang mengelola sumber daya aspal baik dalam bentuk bahan jadi atau siap pakai maupun dalam bentuk setengah jadi atau serpihan batuan aspal.
Menurut salah satu karyawan di perusahaan tersebut bahwa PT Wika telah mendapat IUP untuk mengelola 100 hektar areal pegunungan aspal.
Secara umum, potensi aspal di Kabupaten Buton seluas 60.000 hektar namun baru dieksploitasi seluas 400 hektar oleh 42 IUP perusahaan yang eksploitasi produksi. Sementara enam perusahaan telah produksi. Salah satunya PT. Wijaya Karya (Wika) Bitumen seluas 101 Hektar dan PT. Kartika Prima Abadi rencanannya bulan Mei 2021 telah memproduksi dalam bentuk kemasan 25 sampai dengan 50 kg. Sehingga memudahkan pengangkutan.
Penyangga Pelabuhan Utama Pengiriman Aspal Buton Siap Dikembangkan
Selanjutnya, meninjau pelabuhan Nambo sebagai salah satu penyangga insfrastruktur pengiriman dan suplay ke daerah lain.
Gubernur Sultra Ali Mazi menyampaikan kepada tim kementerian yang dipimpin Deputi Pengendalian Kemenko Marves perlunya pengembangan dan perluasan pelabuhan Nambo. Kemudian perlunya dikonsentrasikan pelabuhan tersebut sebagai penyangga pelabuhan utama pengiriman aspal Buton.
Discussion about this post