Selain itu, melalui pemberitaan di beberapa media disebutkan, efisiensi anggaran juga berdampak “negatif“ terhadap 15 jurnalis yang bekerja di TVRI Sulawesi Tengah yang secara mendadak dirumahkan.
Sejumlah organisasi pers dan media yang tergabung dalam Rumah Jurnalis, menegaskan “Efisiensi anggaran yang bertujuan mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak seharusnya dilakukan dengan mengorbankan kesejahteraan jurnalis di lembaga penyiaran publik. Mereka khawatir anak-anak dari para jurnalis yang dirumahkan justru kehilangan kesempatan untuk merasakan makanan bergizi berkesinambungan, akibat orang tua mereka kehilangan penghasilan akibat dirumahkan“.
Izin Pak Presiden, mengutip sambutan Bapak saat mengucapkan selamat Hari Pers kepada kami para insan pers, Bapak mengatakan “Insan Pers memiliki peran vital dalam menyuarakan kebenaran dan menjaga keseimbangan informasi di tengah tantangan era digital, dan Bapak juga mengapresiasi kerja keras jurnalis dan media yang tetap berdedikasi meskipun menghadapi tantangan yang kompleks“.
Namun…
Bagaimana insan pers, yang kehilangan pekerjaan, akibat efisiensi anggaran yang Bapak canangkan, bisa menyuarakan kebenaran dan menjaga keseimbangan informasi, di tengah kesedihan yang melanda seperti ini.
Selaku insan pers yang juga dipercayakan teman-teman sebagai Ketua Dewan Kehormatan PWI Kalimantan Tengah, saya ikut merasakan kegelisahan dan kesedihan rekan-rekan kami akibat efisiensi anggaran.
Saya berharap, Bapak Presiden berkenan memerintahkan jajaran, agar memilah sasaran efisiensi anggaran, sehingga rekan-rekan kami jurnalis tidak kehilangan pekerjaan, dan mereka tetap diberi ruang untuk menjalankan profesinya dengan pendapatan yang layak untuk kesinambungan kehidupan keluarga mereka.
Discussion about this post