“Yang ada justru HGU lama. Dan saya hanya menyelesaikan masalah-masalah ditimbulkan akibat penerbitan IUP atau HGU tersebut,” tambah Surunuddin.
Selain itu, sebagai calon petahana yang kembali maju di Pilkada 2020 ini, dirinya mengakui kandidat lain terus menyerang apa yang menjadi kekurangannya selama menjadi bupati.
Kekurangan itu, kemudian didistribusikan dan digaungkan di tengah masyarakat luas, untuk menjatuhkan dirinya di mata masyarakat.
“Banyak isu-isu yang mereka framing, mulai dari pinjaman dan honor aparat. Padahal dua isu itu akan terselesaikan akhir tahun ini. Dan tentu masih banyak isu yang kandidat lain gaungkan,” tuturnya.
Discussion about this post