Wa Ode Wau adalah puteri La Arafani–Sapati Baaluwu, dengan begitu ia adalah cucu kenepulu La Bula, pangkal kaomu–bangsawan Kumbewaha di Buton.
Ia bersaudara dengan La Dini, Sultan Syaifuddin Khalifatul Khamis, Sultan Buton ke-14 (1695–1702) yang adalah ayahanda La Ngkariri–Oputa Sangia (Sultan Buton ke-19, 1712–1750), La Ode Kaili (Lakina Laboora) dan La Seha, Sultan Rafiuddin Malik Sirullah (Sultan Buton ke-22, 1757–1760).
Ketika La Buke, Sultan Ghafurul Wadud Khalifatul Khamis, Sultan Buton ke-6, 1632–1645, yang adalah pamannya mengerjakan penyelesaian pembangunan benteng keraton Buton, ia merelakan hartanya dalam jumlah besar untuk disumbangkan, La Buke kemudian sepenuhnya menyelesaikan benteng itu.
Sekalipun sudah memberi bantuan besar itu, terhadap Sara Kesultanan, ia menolak menerima pamrih dan diberi balas jasa. Kata-katanya menunjukan kemuliaannya.
“Aku tidak mengharapkan sesuatu pemberian dari Sara (Pemerintah) Kerajaan atas pengorbanan harta bendaku terhadap pembangunan Benteng Wolio, tetapi semata-mata untuk kepentingan negeriku sendiri, serta untuk kehormatan kaumku dan anak cucuku dikemudian hari. Semoga mereka ada yang mengikuti jejakku ini.”
“Kartini-Kartini” di Buton telah lahir, jauh sebelum Kartini di Jawa dilahirkan.
Penulis adalah Budayawan Buton
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post