“Pemerintah daerah sampai ke tingkat desa harus saling melengkapi, sesuai dengan surat edaran yang sudah dikeluarkan Gubernur Sultra. Surat edaran ini mengatur tata cara koordinasi antara kepala dinas, aparat provinsi, pemerintah kabupaten/kota, hingga kepala desa. Intinya, semua harus bersinergi agar program ini berjalan baik,” tegas Hugua.
Menanggapi kasus keracunan makanan yang sempat terjadi di Kabupaten Buton, Hugua menyebut bahwa peristiwa tersebut menjadi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pengawasan.
“Keracunan di Buton itu terjadi karena faktor teknis, misalnya konsumsi salad dengan campuran mayones yang belum terbiasa di lidah masyarakat pedesaan. Jadi ini lebih kepada faktor kultur. Itu pengalaman kecil yang harus kita jadikan pelajaran agar ke depan lebih baik,” katanya.
Hugua menegaskan, pengawasan ketat dan penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) harus menjadi acuan utama. Ia mengapresiasi dapur MBG di Makosat Brimob yang dinilainya sudah ideal.
“Dapur di Makosat Brimob ini sudah ideal. Sementara di Tunggala, meski dikelola swasta murni, mekanismenya sudah benar. Kualitas makanan pun terjamin sesuai SOP yang ada. Ini menunjukkan keterlibatan swasta juga bisa mendukung suksesnya program MBG,” imbuhnya.
Dalam kunjungan ke dapur SPPG Tunggala, Hugua menekankan bahwa seluruh SPPG wajib memiliki Sertifikat Laik Higienis Sanitasi (SLHS) sesuai prosedur kerja baku.
“Kita lihat mekanisme di Tunggala sudah berjalan baik, kualitas makanan terjamin, dan sesuai norma SOP. Namun, semua dapur MBG harus memiliki SLHS sebagai bukti laik higienis dan sanitasi,” ujarnya.
Di akhir peninjauannya, Hugua menegaskan bahwa kehadirannya di dua titik dapur MBG di Kendari merupakan bukti nyata komitmen Pemerintah Provinsi Sultra dalam mengawal program prioritas nasional tersebut.
“Ini bukan sekadar teori atau surat edaran. Hari ini saya turun langsung untuk memastikan kenyataan di lapangan. Saya yakin, dengan koordinasi yang baik, program ini akan berkembang pesat dan mulai menunjukkan hasil nyata pada 2026,” pungkasnya.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post