PENASULTRA.ID, JAKARTA – Sandiaga Uno telah memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai kader Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Dia telah menitipkan sebuah surat yang ditujukan kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk pamit dari partai yang membesarkannya.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gerindra Ahmad Muzani menilai, keinginan Sandi untuk pindah ke partai lain mungkin karena adanya godaan survei politik yang selalu menempatkannya dalam tiga besar bursa cawapres. Padahal, karir politik Sandi sangat cemerlang ketimbang kader Gerindra lainnya.
“Sepertinya dia tergoda oleh survei, tergoda oleh konten atau hasrat dan keinginan politiknya,” ucap Muzani saat diwawancarai di rumahnya Kawasan Islamic Village, Kabupaten Tangerang, Senin 24 April 2023, sebagaimana dikutip dalam siaran pers yang diterima kantor pusat Serikat Media Siber Indonesia (SMSI).
“Saya tidak tahu apa yang jadi harapan dan agendanya (Sandiaga Uno). Kemudian dia berpamit meninggalkan kita (Partai Gerindra) untuk loncat ke partai lain. Mungkin itu cara dia untuk mendapat posisi-posisi politik loncat dari satu partai ke partai lain nanti pindah ke partai lain ya saya tidak tahu. Padahal sering kali Pak Sandi selalu mengatakan bahwa Pak Prabowo adalah mentor politiknya, guru politiknya, dan senior politiknya. Tapi dia tetap memutuskan untuk loncat ke partai lain,” beber Muzani.
Muzani lantas menceritakan rekam jejak Sandiaga Uno. Sandi masuk ke Partai Gerindra pada 2014. Lalu di 2016, Sandi diusung Partai Gerindra menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta sebelum akhirnya menjadi Calon Wakil Gubernur Ibukota mendampingi Anies Baswedan.
“Waktu itu dia (Sandiaga Uno) bukan orang yang terkenal. Sebagai pengusaha iya, tapi sebagai new comer (pendatang baru) di bidang politik, belum. Pak Prabowo yang menggadang-gadang dia untuk jadi gubernur DKI lawan Pak Ahok,” ungkap Muzani.
Discussion about this post