Oleh: Iman Handiman
Seorang penyintas stroke, Komaruddin Rachmat, menempuh perjalanan sejauh 403 kilometer dari Yogyakarta menuju Bandung, Jawa Barat, dengan berjalan kaki. Perjalanan yang sangat tidak biasa ini dilakukan pria 69 tahun asal Kota Bekasi ini untuk meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan, khususnya soal penyakit stroke.
Komar –panggilan akrabnya– mulai berjalan kaki dari titik nol kilometer Kota Yogyakarta di depan Kantor Pos, Sabtu (5/8/2023) pukul 08.00. Dijadwalkan aksi longmarch yang didukung Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki) Yogyakarta dan Cahaya Foundation itu akan berlangsung 21 hari, hingga Sabtu (26/8).
Komar akan berjalan kaki melintasi jalur selatan Pulau Jawa melewati kota/kabupaten, antara lain, Kulonprogo, Purworejo, Kebumen, Banyumas, Cilacap, Kota Banjar, Ciamis, Tasikmalaya, Garut, hingga finish di Kota Bandung.
Komar ingin menunjukkan bahwa penyintas stroke bisa sembuh seperti sedia kala. Selama perjalanan, dia dikawal satu unit ambulans dan pengendara motor dari jaringan komunitas Cahaya Foundation.
Menjelang acara pelepasan bersama Yayasan Stroke Indonesia, Komar menceritakan perjuangannya menjalani terapi pasca serangan stroke hemoragik (pembuluh darah pecah) pada 2012, saat dia berusia 58 tahun.
Akibat libasan stroke, kaki dan tangan bagian kiri Komar mati rasa. Bahkan, mulut dan bahunya miring ekstrem.
Setelah disiplin berkonsultasi dengan dokter, dia dinyatakan pulih dari stroke dan bisa menjalani kehidupan seperti dulu. Sebagai penyintas stroke, dia merasa prihatin karena banyak orang terkena penyakit itu pada usia relatif muda.
Tekad Komar berjalan kaki juga terinspirasi dari perjalanan tentara Divisi Siliwangi dari Yogyakarta ke Bandung akibat keruntuhan Perjanjian Renville. Semangat juang itu dia bawa ke dalam upaya longmarch kali ini.
Komar ingin menunjukkan bahwa seorang penderita stroke berpeluang besar untuk kembali pulih jika dilandasi semangat dan tekad juang untuk sembuh.
Ketua Umum Yastroki Mayjen TNI (Purn) Dr. dr. Tugas Ratmono Sp.S, MARS, MH, melihat tekad Komar untuk lepas dari belenggu stroke menggambarkan kampanye ‘Gerakan Perang Semesta Melawan Stroke’ dan menjadi pemantik semangat bagi penyintas stroke untuk pulih.
Discussion about this post