PENASULTRAID, JAKARTA – Pada saat tertentu, masalah kesehatan seperti batuk, pilek, dan demam; dapat menyerang. Meskipun tergolong ringan, hal ini dapat mengganggu produktifitas seseorang.
Terdapat banyak cara untuk menyembuhkan penyakit tersebut, baik secara alami maupun dengan konsumsi obat. Jakpat telah melakukan survei kepada 1.175 responden tentang preferensi mereka ketika menangani sakit ringan.
Terkait sakit apa saja yang paling banyak dialami oleh responden, batuk pilek menjadi yang paling banyak diderita, dengan persentase 70%. Disusul dengan sakit kepala (64%) dan masuk angin (57%).
Apabila dilihat dari generasinya, milenial menjadi generasi yang paling banyak merasakan batuk, pilek, dan sakit kepala; sementara Gen X terlihat paling sering masuk angin. Sedangkan Gen Z lebih sering mengalami demam apabila dibandingkan dengan generasi lainnya.
Aska Primadi, Head of Research Jakpat membahas persepsi masuk angin dari pandangan generasi yang berbeda.
“Istilah masuk angin, meskipun bukan istilah medis, masih populer di Indonesia untuk menggambarkan kondisi tidak enak badan dengan beberapa gejala seperti flu, demam, sakit kepala, dan perut kembung. Namun, ketika dibandingkan antar-generasi, data menunjukkan bahwa persentase Gen Z yang mengidentifikasi dirinya mengalami masuk angin jauh lebih rendah dibandingkan Gen X,” kata dia dalam keterangannya, Rabu 14 Agustus 2024.
Aska menjelaskan, kemungkinan istilah “masuk angin” telah mengalami pergeseran makna bagi Gen Z dibandingkan generasi sebelumnya. Sehingga, Gen Z cenderung lebih memilih metode nonmedis sebagai langkah awal untuk memulihkan gejala masuk angin.
Discussion about this post