PENASULTRAID, KENDARI – Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Tenggara (Sultra) Hugua menekankan peran strategis Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Hal tersebut disampaikannya saat memimpin apel gabungan Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra di Lapangan Kantor Gubernur, Senin 4 Agustus 2025.
Apel ini diikuti oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra, Staf Ahli Gubernur, para Asisten, Kepala OPD, Kepala Biro, pejabat struktural dan fungsional, serta ribuan ASN dari berbagai instansi di lingkungan Pemprov Sultra.
Hugua menegaskan bahwa APBD bukan sekadar dokumen keuangan, tetapi merupakan instrumen pembiayaan yang sangat penting untuk menggerakkan perekonomian daerah.
“APBD itu sebetulnya pembiayaan daerah. Untuk apa? Untuk membiayai kekayaan daerah. Apa itu kekayaan daerah? Pertama, sumber daya alam Sulawesi Tenggara seperti aspal, tambang, pertanian, dan perikanan. Kedua, untuk menciptakan lapangan kerja, mendorong inovasi, dan memperkuat model finansial pemerintah daerah,” jelasnya.
Dalam arahannya, Hugua juga menekankan pentingnya kebersamaan ASN dalam membangun citra positif Sulawesi Tenggara.
“Saya sangat mengapresiasi sistem pemerintahan provinsi ini karena kita memiliki kebersamaan seperti ini. Sebelumnya, saya telah menyampaikan tentang pentingnya kepemimpinan, bagaimana membangun branding, memberikan inspirasi, serta mencitrakan diri secara positif, karena Sulawesi Tenggara dilihat dari kinerja kita semua yang hadir di sini,” ujarnya.
Hugua menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan daerah tidak diukur dari cara melihat provinsi lain, tetapi bagaimana provinsi lain melihat Sulawesi Tenggara. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh ASN untuk membangun citra daerah melalui kinerja yang maksimal.
Menurut Hugua, dalam waktu dekat Pemprov Sultra akan mulai menyusun APBD Perubahan 2025 dan APBD Induk 2026, sehingga seluruh ASN diminta untuk mempersiapkan perencanaan yang matang agar serapan anggaran berjalan optimal.
“Kalau perencanaan tidak baik, serapan anggaran pasti bermasalah. Oleh karena itu, kita harus memperbaiki perencanaan sejak awal agar pelaksanaan program dapat maksimal,” tegasnya.
Hugua mengungkapkan bahwa sekitar 70 persen komposisi APBD Sultra berasal dari transfer pusat, sementara sisanya dari Pendapatan Asli Daerah (PAD). Untuk itu, ia mendorong peningkatan PAD melalui optimalisasi sumber daya daerah.
Discussion about this post