• Latest
  • Trending
  • All
  • #Headline
  • Advetorial
  • Kepulauan
  • Daratan

(Bagian XI) Visi Misi AMIN: Pemerintah Dorong Kemandirian Pangan

16 Januari 2024

Fadli Zon Jabat Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan

5 Juni 2025

BCA Digital dan Astindo Hadirkan Dolan Travel Fair 2025

5 Juni 2025

Video: Pemkab Konsel Luncurkan Program Edukasi dan Penjualan Pupuk

5 Juni 2025

Refleksi 2025: Rumah Ibadah Jadi Garda Terdepan Atasi Sampah Plastik

5 Juni 2025

FooDoMore Rilis Single ‘Bunga’ di Hari Lahir Presiden Soekarno

4 Juni 2025

Pemprov Sultra Siap Hibahkan Lahan untuk Pembangunan Markas Grup 5 Kopassus

4 Juni 2025

Musyawarah Pembentukan 150 Pengurus Koperasi Merah Putih di Muna Tuntas

4 Juni 2025

WALHI Desak Hentikan Ekspansi Tambang Nikel di Sulawesi Tenggara

4 Juni 2025

Rekor Baru, Investor Saham Indonesia Capai 7 Juta

4 Juni 2025

Pertamina dan BPBD Bitung Sosialisasi Pengurangan Dampak Gas Rumah Kaca

4 Juni 2025

APAK Muna Desak KPK RI Periksa Manajemen RS dr. LM Baharuddin

3 Juni 2025

Gubernur ASR Bertekad Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis di Sultra

3 Juni 2025
Kamis, 5 Juni 2025
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Profil
  • Redaksi
  • Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Hak Jawab
Penasultra.id
  • Home
  • Sulawesi Tenggara
    • MetroKendari
    • Daratan Sultra
      • Bombana
      • Kolaka
      • Koltim
      • Kolut
      • Konawe
      • Konsel
      • Konut
    • Sultra Kepulauan
      • Konkep
      • Baubau
      • Buton
      • Buteng
      • Butur
      • Busel
      • Mubar
      • Muna
      • Wakatobi
  • Gaya Hidup
    • PenaEntertain
    • PenaHealth
    • PenaKuliner
    • PenaOto
    • PenaTekno
    • PenaDestinasi
  • Style Pena
    • PodcastPena
    • FigurPena
    • LayarPena
    • LensaPena
    • PenaPembaca
  • News Room
    • PenaNusantara
    • PenaEkobis
    • PenaHukrim
    • PenaSport
    • PenaEdukasi
    • PenaPolitik
    • PenaCelebes
    • PenaMancanegara
  • Advetorial
  • Link Corner
    • Dewan Pers
    • Persatuan Wartawan Indonesia
    • Serikat Media Siber Indonesia
    • Siberindo.co
    • Dinamika Sultra
    • Trias Politika
    • Metrosultra.id
    • Bikasmedia.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Sulawesi Tenggara
    • MetroKendari
    • Daratan Sultra
      • Bombana
      • Kolaka
      • Koltim
      • Kolut
      • Konawe
      • Konsel
      • Konut
    • Sultra Kepulauan
      • Konkep
      • Baubau
      • Buton
      • Buteng
      • Butur
      • Busel
      • Mubar
      • Muna
      • Wakatobi
  • Gaya Hidup
    • PenaEntertain
    • PenaHealth
    • PenaKuliner
    • PenaOto
    • PenaTekno
    • PenaDestinasi
  • Style Pena
    • PodcastPena
    • FigurPena
    • LayarPena
    • LensaPena
    • PenaPembaca
  • News Room
    • PenaNusantara
    • PenaEkobis
    • PenaHukrim
    • PenaSport
    • PenaEdukasi
    • PenaPolitik
    • PenaCelebes
    • PenaMancanegara
  • Advetorial
  • Link Corner
    • Dewan Pers
    • Persatuan Wartawan Indonesia
    • Serikat Media Siber Indonesia
    • Siberindo.co
    • Dinamika Sultra
    • Trias Politika
    • Metrosultra.id
    • Bikasmedia.com
No Result
View All Result
Penasultra.id
No Result
View All Result
  • #Headline
  • PenaPembaca
  • PenaHealth
  • PenaKuliner
  • PenaOto
  • LayarPena
  • PenaSport
  • LensaPena
  • FigurPena
ADVERTISEMENT
Home PenaPembaca

(Bagian XI) Visi Misi AMIN: Pemerintah Dorong Kemandirian Pangan

Redaksi Penasultra.id by Redaksi Penasultra.id
16 Januari 2024
in PenaPembaca
A A
0

Ilustrasi petani Indonesia. Foto: masterplandesa

3
SHARES
26
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappLine
ADVERTISEMENT

Oleh: Rusdianto Samawa

Bakal calon Presiden (Capres) Anies Baswedan nomor urut 1, saat menyampaikan visi dan misi dalam debat ketiga yang digelar di Istora Senayan, kompleks Gelora Bung Karno (GBK) pada Minggu (7/1/2024), mengatakan bahwa Program Food Estate (lumbung pangan) yang dicetus oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dianggap gagal karena lahan singkong seluas 600 hektare mangkrak. Lebih 340 ribu hektare tanah di RI ditambah food estate singkong yang mangkrak dinilai gagal, kata Anies dalam Debat Ketiga Pemilu 2024 kepada CNBC Indonesia 07 January 2024 20:05.

Kata Anies Baswedan diatas, salah satu tanda keabnormalan, ketika pemerintah terjebak sebagai rezim impor untuk bertahan ditengah merosotnya stok pangan. Lagi pula, kebijakan negara yang tak lazim, untuk kembalikan keperkasaan swasembada pangan dimasa lalu, dengan membuka lahan Food Estate tanpa pertimbangkan aspek keberlanjutan lingkungan.

Lahan itu, kini mangkrak, menutup kemangkrakan ditanami singkong. Ini sesuatu yang tidak normal dalam sistem ekonomi negara. Kebijakan seperti Food Estate dan Shrimp Estate harus dikoreksi dan dirubah pendekatan maupun roadmapnya.

Baca Juga

Front Nelayan Indonesia Minta Prabowo Subianto Segera Pecat Menteri KKP

Partai Negoro: Prabowo Harus Batalkan Kebijakan Ekspor Pasir Laut

Partai Negoro Minta Prabowo Jangan Pilih Menteri Bajak Laut

Misteri Lagu Mars IMM: Bung Djazman Al-Kindi Komposer Seribu Tahun

Rezim Joko Widodo dalam melakukan mitigasi pangan sangat lemah dalam memahami kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. Sementara, amanat konstitusi; pemimpin diminta menyuapi bahan pokoknya rakyat. Mestinya pemimpin itu membumikan haluan ekonomi Pancasila dalam prakteknya sehingga memaksimalkan konsolidasi pemerintahan tidak terasa berat.

Herannya lagi, ketika stok pangan berkurang; seyogyanya pemimpin tunjukkan kekuatan bahwa bangsa ini berdaulat atas sumber daya alam yang dimiliki tanpa impor. Tentu strateginya memantapkan gerakan pangan melalui menanam, memandu, fasilitasi, dan kelembagaan masyarakat untuk perkuat produksi pangan dalam negeri. Bukan impor garam, impor sayur, impor beras, impor gula dan lainnya.

Tentu, mengatasi persoalan krisis pangan dengan paket kebijakan penyelamatan terhadap petani dan keluar dari ancaman krisis pangan. Untuk terhindar dari situasi penuh ancaman ledakan krisis pangan harus segera menyusun program menyelamatkan petani dari kerugian yang bisa menimbulkan krisis pangan.

Agro Maritim Pendekatan Atasi Darurat Pangan Nasional

Tahun 2021-2023 lalu, Indonesia merupakan salah satu negara penghasil beras terbesar dengan lahan sawah seluas 8,1 juta Ha dan luas panen mencapai 10,41 juta Ha. Konsumsi beras per kapita cukup tinggi, yaitu 114, 6 kg per orang per tahun. Kondisi ini membuat pemerintah perlu meningkatkan produksi beras nasional untuk mengamankan kecukupan pangan pokok bagi 273 juta penduduk.

Jika kebutuhan nasi rata-rata per orang 250 gram beras setiap hari, maka kebutuhan beras nasional kita per hari 61.875 ton dan kebutuhan setahun 22,6 juta ton beras. Mestinya suplai beras di pasar cukup. Namun, rencana pemerintah impor beras tahun 2024 ini sebanyak 52 Juta ton. Namun belum ada keinginan pemerintah membatalkan impor beras tersebut.

Sementara, rencananya, ID Food impor daging sapi sebanyak 20.000 ton dari Brazil dan Australia sepanjang 2024. Perum Bulog juga ditugaskan impor daging kerbau sebanyak 100.000 ton, sedangkan kuota 50.000 ton daging kerbau dilimpahkan kepada swasta. Selain daging sapi dan kerbau, sejumlah komoditas pangan yang akan diimpor pada 2024 guna memenuhi stok nasional.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, produksi daging sapi dan kerbau diprediksi mencapai 524.760 ton pada 2022. Jika diperinci, Pulau Jawa merupakan kontributor terbesar untuk produksi daging sapi dan kerbau sebesar 54,95% atau sekitar 288,330 ton, diikuti Pulau Sumatra sekitar 26,80%, dan Pulau Sulawesi sekitar 7,07% terhadap total produksi daging sapi dan kerbau di 2022.

Media Koran Bisnis (Jan, 2024) merilis data konsumsi daging sapi dan kerbau di Indonesia diperkirakan mencapai 816.790 ton dengan jumlah penduduk sekitar 278,84 juta jiwa pada 2023. Secara regional, konsumsi daging sapi dan kerbau terbesar pada 2023 berada pada Pulau Jawa.

Tercatat, konsumsi daging sapi dan kerbau di Pulau Jawa sebanyak 583.360 ton dengan jumlah penduduk sekitar 155,76 juta jiwa, diikuti Pulau Sumatra 107.380 ton dengan jumlah penduduk 60,78 juta jiwa. Konsumsi daging sapi dan kerbau terendah berada pada Pulau Maluku dan Papua yaitu sebanyak 10.340 dengan total penduduk sekitar 8,93 juta jiwa.

Dari jumlah impor pangan, sesungguhnya negara tak mampu manfaatkan pertanian dan Agromaritim yang bisa di integrasikan dalam satu program kebijakan untuk mengetahui krisis pangan. Setidaknya, ada empat paradigma usang yang menyebabkan pangan tidak teratasi, krisis sudah capai stadium empat (Baca: Rusdianto Samawa, Buku Agromaritim dan Jalur Pangan Maritim Indonesia, 2023) yakni; Pertama, masih lemahnya politik pemberdayaan petani.

Kedua, kondisi ekonomi nasional belum mendukung upaya optimalisasi peningkatan pangan nasional sehingga masih andalkan impor bahan pangan. Selain itu, pelemahan kurs rupiah berpengaruh pada struktur ekonomi global. Ketiga, tidak ada regulasi penolakan impor yang sedianya bisa ditafsirkan sebagai Daulat Pangan. Namun hal ini terkendala pasokan distribusi pangan dalam negeri yang bersumber dari petani. Keempat, regulasi naik turunnya pendapatan dan pengeluaran seiring kebutuhan yang mendesak sehari-hari sangat fluktuatif dan tinggi.

Hal inilah menjadi penyebab defisit suplay pangan sehingga memicu kenaikan seluruh harga kebutuhan pangan cukup besar. Tentu berdampak pada kehidupan masyarakat. Selain itu, faktor logistik dan distribusi pangan bermasalah disebabkan transportasi yang di sebabkan mainan mafia pangan dipasar global dan nasional. Akibatnya tidak efisien sehingga ikut pengaruhi tingginya harga pangan di pasar.

Maka, cara atasi darurat pangan adalah perpendek rantai distribusi pangan tanpa harus melalui perantara pasar sebagai upaya menstabilkan kondisi darurat pangan yang sudah over supply itu. Pemerintah, juga harus sedetail mungkin untuk mengetahui daerah yang surplus dan minus produksi beras, sehingga dapat mengambil kebijakan yang tepat.

Akurasi data dapat mengoptimalkan langkah pemerintah mewujudkan kesejahteraan rakyat. Mengambil langkah strategis dan konkret sebagai upaya mengatasi darurat pangan secara baik dan maksimal sehingga tidak sengsarakan masyarakat.

Kedepan pasangan AMIN mengintegrasikan Agromaritim dengan pertanian yang modern. Anies Baswedan sudah menyampaikan gagasan Agromaritim yang terintegrasi sehingga mendorong komoditas ekspor yang baru. Kalau sektor agro maritim mencakup akuakultur dan agri kultur yang terintegrasi dan konektivitas dengan pertanian. Maka sektor ini menjadi kekuatan nasional yang cukup.

“Karena sektor agro maritim, unsurnya banyak sekali, pertanian tradisional, peternakan, perkebunan, perikanan, perhutanan. Itu lima-limanya ada di sektor agro maritim. Beberapa produk spesifik yang memiliki potensi ke depan misalnya adalah crude palm oil (CPO), kopi, karet, coklat, ikan, lobster, kepiting, susu kuda, madu, kedelai, dan produk olahan laut. Sektor-sektor tersebut juga mampu menurunkan tingkat pengangguran terbuka yang signifikan. Kalau sektor pertambangan setiap Rp1 triliun investasi masuk menurunkan 1 persen pengangguran, kalau sektor agro maritim 44 persen penurunannya,” kata Anies Baswedan bersama Kadin, Kamis (11/1/2024).

Memang Indonesia masa silam, Jalur Rempah Maritim (JRM) merupakan episentrum kekuatan perekonomian dunia. Secara geografis, membentang kepulauan Indonesia: selat Sunda, selat Lombok, selat Malaka, selat Bali, selat Madura, tembus Eropa, Timur Tengah, Afrika, Teluk Persia, Laut Merah, Teluk Aden hingga Eropa melewati Samudra Hindia. Kemudian lanjut ke Asia Timur (Tiongkok). Jalur Rempah Maritim Indonesia pun perluas jangkauannya hingga Asia, Afrika Timur, Asia Barat dan Eropa. JRM diketahui lebih ada jauh sebelum Jalur Sutra Maritim (JSM) Tiongkok.

Jadi wajar pemikiran dan gagasan Anies Baswedan melihat Agromaritim sebagai kekuatan baru Indonesia dikancah global. Anies mendorong agro maritim dapat menambah keuntungan dengan penyerapan lapangan kerja dan percepatan distribusi pangan. Tak hanya itu, produk-produk agro maritim tersebut, dipercaya memiliki manfaat di tingkat global. Di sisi lain, menyoroti banyaknya ekspor yang masih berupa produk mentah yang belum memiliki nilai tambah sehingga bisa mengajak pemain dunia untuk dapat berinvestasi.

Indonesia secara geopolitik dan geoekonomi berpotensi menjadi negara pengontrol dunia. Tentu syaratnya kuasai Jalur Rempah Maritim untuk maksimalkan seluruh agenda kebijakan ekonomi. Bayangkan, Jalur Rempah Maritim (JRM) mencakup seluruh wilayah perairan Asia Tenggara. Masa silam hingga sekarang dalam rute pelayaran dan perdagangan internasional.

Indonesia dapat menjadi negara yang kuat dengan memanfaatkan keuntungan letak geografis (Baca: Rusdianto Samawa, Jalur Rempah Maritim dan Revolusi Pangan, Des, 2024), berupa lima selat Tanah Air yang menjadi jalan lalu lintas perdagangan global. Jalur-jalur itu semua jadi kunci perdagangan dunia.

Anies menguatkan Jalur Rempah Maritim (JRM) yang dikembalikan melalui Agromaritim yang mampu menggoyang dan mengontrol dunia dimasa depan. Tentu, tidak sekedar gertakan. Tetapi butuh kekuatan diplomasi, pertahanan dan keamanan. Sudah pasti seluruh negara di dunia ini, butuh Indonesia sebagai kekuatan ekonomi dunia yang mengusung Jalur Remah Maritim (JRM) dengan program Agromaritim.

Alih Fungsi Lahan untuk Petani

Selama ini para petani mati-matian menjaga lahan sawah dari upaya alih fungsi lahan yang telah dirambah untuk pembangunan perumahan, perusahaan dan orang kaya. Penyusutan pertanian setiap tahun, maka sebagian kebutuhan komoditi pangan Indonesia harus bergantung pada produk impor.

Page 1 of 2
12Next
Tags: Food EstateKemandirian PanganRusdianto SamawaVisi Misi AMIN
Share1Tweet1SendShare
Pasang Iklan Penasultra

ADVERTISEMENT
Previous Post

Ketum SMSI Sampaikan Ucapan Selamat untuk Presiden Taiwan Terpilih

Next Post

Wa Ode Munanah Asrun Lio Lantik Pj Ketua TP PKK Kota Kendari

RelatedPosts

Ngeri, Anak-anak Main Judol

2 Juni 2025

Peluang dan Tantangan Budidaya Keramba Apung di Teluk Buton Tengah

1 Juni 2025

Digitalisasi, Guru, dan Infrastruktur: Tiga Pilar PHTC Menuju Pendidikan Modern

23 Mei 2025

Gaya Hidup Tak Sehat Jadi Pemicu Lonjakan Kasus Diabetes, Ini Strategi Penanggulangannya

4 Mei 2025

Refleksi HUT Sultra ke-61: Ketahanan Pangan, Tambang dan Hutan Kita

27 April 2025

Evakuasi Rakyat Gaza ke Indonesia Memuluskan Agenda Penjajah

15 April 2025
Load More
Next Post

Wa Ode Munanah Asrun Lio Lantik Pj Ketua TP PKK Kota Kendari

Discussion about this post

PenaEkobis

PenaEkobis

Rekor Baru, Investor Saham Indonesia Capai 7 Juta

by Redaksi Penasultra.id
4 Juni 2025
0

Jumlah investor saham Indonesia sudah melampaui 7 juta pada Senin 26 Mei 2025. Tepatnya 7.001.268 single investor identification (SID).

Read moreDetails

Bank Sultra Dukung Pemprov Tampilkan Pesona Tenun Tolaki di IFW 2025

1 Juni 2025

OJK dan Bank Sultra Terus Kolaborasi Perkuat Literasi Keuangan Masyarakat

30 Mei 2025

Indosat Bagikan Deviden Tunai Rp2,7 Triliun Lebih pada Tahun Buku 2024

29 Mei 2025

Bank Sultra Raih Penghargaan Diajang 6th Indonesia Top Bank Awards 2025

28 Mei 2025

Recommended Articles

Ternyata Ini Alasan BPN Baubau Berani Proses Sertifikat Lahan SDN 2 Wajo

24 Oktober 2020

Sidang Perdana Kades Lagasa, Warga Minta Asdam Divonis Bebas

26 Februari 2024

Rayakan Tahun Baru Islam, Forkompimca Mastim Gelar Dzikir Akbar

20 Agustus 2020

Asmo Sulsel Beri Edukasi Safety Riding di SMK Satria Kendari

5 Maret 2024

Plt Wali Kota Baubau Buka Lomba Festival Marching Band

17 Mei 2022
Load More

Populer Minggu Ini

  • Pemprov Sultra Siap Hibahkan Lahan untuk Pembangunan Markas Grup 5 Kopassus

    113 shares
    Share 45 Tweet 28
  • Belasan Dokter Spesialis RS dr. LM Baharuddin Muna Mogok Kerja

    110 shares
    Share 44 Tweet 28
  • Abu Hasan Diminta Netral Sebagai Ketua Panitia Musda Golkar Sultra XI

    87 shares
    Share 35 Tweet 22
  • APAK Muna Desak KPK RI Periksa Manajemen RS dr. LM Baharuddin

    78 shares
    Share 31 Tweet 20
  • Sekolah Lansia Tangguh Resmi Dibuka di Kota Kendari

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
logo penasultra

penasultra.id
PT Pena Sultra Grup
(Penerbit/Pengelola Penasultra.id)
NPWP: 93.591.690.8-811.000

Kontak »

Advetorial

Evaluasi Pilkada 2024, Cara KPU Sultra Siapkan Strategi Pemilu Lebih Berkualitas

KPU Sultra Resmi Tetapkan Pasangan Gubernur-Wakil Gubernur Terpilih 2025-2030

Video: Sinonggi dengan Kambatu-Tawaoloho Semakin Diminati

Link Corner

  • Dewan Pers
  • Persatuan Wartawan Indonesia
  • Serikat Media Siber Indonesia
  • Siberindo.co
  • Dinamikasultra.com
  • Triaspolitika.id
  • Metrosultra.id
  • Bikasmedia.com

  • Profil
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Hak Jawab
  • Kontak
  • Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak

Copyright © 2023 Penasultra.id, Made with ❤️

error: Maaf tidak bisa.!!
No Result
View All Result
  • Home
  • Sulawesi Tenggara
    • MetroKendari
    • Daratan Sultra
      • Bombana
      • Kolaka
      • Koltim
      • Kolut
      • Konawe
      • Konsel
      • Konut
    • Sultra Kepulauan
      • Konkep
      • Baubau
      • Buton
      • Buteng
      • Butur
      • Busel
      • Mubar
      • Muna
      • Wakatobi
  • Gaya Hidup
    • PenaEntertain
    • PenaHealth
    • PenaKuliner
    • PenaOto
    • PenaTekno
    • PenaDestinasi
  • Style Pena
    • PodcastPena
    • FigurPena
    • LayarPena
    • LensaPena
    • PenaPembaca
  • News Room
    • PenaNusantara
    • PenaEkobis
    • PenaHukrim
    • PenaSport
    • PenaEdukasi
    • PenaPolitik
    • PenaCelebes
    • PenaMancanegara
  • Advetorial
  • Link Corner
    • Dewan Pers
    • Persatuan Wartawan Indonesia
    • Serikat Media Siber Indonesia
    • Siberindo.co
    • Dinamika Sultra
    • Trias Politika
    • Metrosultra.id
    • Bikasmedia.com
SMSI - Dewan Pers Penasultra.id

Copyright © 2023 Penasultra.id, Made with ❤️