“Pergantian nama dari Hidayatullah menjadi Darul Ihsan kami maknai sebagai ikhtiar memperluas peran pesantren dalam mencetak generasi berilmu, berakhlak, dan bermanfaat bagi umat,” katanya.
Namun di balik perkembangan tersebut, Yunus tidak menutup mata terhadap berbagai keterbatasan sarana dan prasarana yang dihadapi pesantren. Ia menyebutkan bahwa ketersediaan masjid dan asrama santri putri menjadi kebutuhan paling mendesak saat ini.
“Kami sangat membutuhkan fasilitas masjid yang representatif sebagai pusat ibadah dan pembinaan rohani santri. Selain itu, kondisi asrama putri saat ini cukup memprihatinkan dan membutuhkan perhatian serius,” ungkapnya dengan nada prihatin.
Yunus berharap adanya dukungan dari pemerintah, para dermawan, serta masyarakat luas agar Ponpes Darul Ihsan dapat terus berkembang dan memberikan layanan pendidikan yang layak dan bermartabat bagi para santri.
“Pesantren ini berdiri untuk umat. Kami berharap ada kepedulian bersama agar fasilitas pendidikan dan tempat tinggal santri, khususnya santri putri, dapat segera diperbaiki demi kenyamanan dan keselamatan mereka,” pungkas Yunus.
Penulis: Pyan
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:

Discussion about this post