“Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai bagaimana konsep BKB-HIU ini yang tepat sasaran dan juga relevan dengan kondisi di lapangan,” ujar Irma.
Irma pun berharap, dengan kegiatan uji publik ini mendapatkan masukan serta review terkait dengan bagaimana konsep BKB-HIU dapat diimplementasikan secara baik di daerah.
“Oleh karenanya, BKKBN mencoba untuk mendesain seperti apa nanti kelas bina keluarga balita yang holistik integratif yang menjadi unggulan artinya kelas BKB bisa menjadi contoh bagi kelas BKB lainnya karena memang menjadi center of excellence,” jelas Irma.
Pada kesempatan yang sama Retno Dewi P..S. selaku Koordinator Bidang Pengembangan Program Bina Keluarga dan Balita BKKBN menyampaikan adanya 6 layanan yang membedakan dari BKB sebelumnya, yaitu; (1) Administrasi Kependudukan dan Kepemilikan Jaminan Kesehatan; (2) Pengasuhan atau Parenting bersama.
Kemudian, (3) Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan; (4) Pembentukan Karakter Anak; (5) Promotif Preventif Pemeliharaan Kesehatan, Gizi, Perlindungan Anak, dan ; (6) Rujukan/Konseling/Perawatan/Bansos.
Sementara itu dr. Lucy Widasari selaku PO Program dan Kegiatan Satgas Percepatan Penurunan Stunting Pusat juga menyampaikan terkait dengan Survey Persiapan Uji Coba Pedoman BKB-HIU di Kabupaten Banggai dan Pulau Taliabu.
Survey Persiapan Uji Coba ini ditujukan bagi kader BKB di Desa dalam mempersiapkan pelaksanaan BKB HIU kedepannya. Persiapan Uji Coba ini bermanfaat bagi upaya perbaikan dan kemampulaksanaan implementasi BKB HIU dengan fokus pada penyelamatan 1000 HPK.
Discussion about this post