Dalam buku saya “Welfare State” itu, ada di BAB II dan III yang mengharapkan hadirnya kepemimpinan kaum muda di masa kini dan kedepan. Tentu, syaratnya harus melembaga dan kolaboratif.
Harapan itu muncul sesuai prediksi Prof. Dr. H.M. Amien Rais dalam kata pengantar bahwa disrupsi terhadap bangsa Indonesia sudah berlangsung lama. Oligarki tak peduli terhadap sosial, ekonomi dan budaya. Justru geliat-guritanya kroni dan patron dalam pusat maupun cabang kekuasaan sehingga membawa Indonesia dalam situasi tidak pasti secara nasional maupun global.
Cak Imin sendiri dalam bukunya, ilustrasikan dampak disrupsi dan ketidakpastian atas perubahan situasi global yang dilihat sebagai peluang dan tantangan hadirkan inklusifitas, keadilan sosial bagi kesejahteraan rakyat. Karena itulah, penting hadirnya Cak Imin sebagai kepemimpinan alternatif supaya tantangan atas disrupsi itu dapat mendorong perubahan ke arah positif: tumbuh, berkembang dan sejahtera.
Bagi Cak Imin, apabila laju disrupsi tidak ditangani secara baik, maka korupsi bisa berakibat subversif secara legal pada negara dan melebarnya penghambaan elit-elit negara atas keserakahan korporate sehingga peluang distribusi kesejahteraan semakin sempit yang berdampak: “rakyat terabaikan.”
Tentu, kepemimpinan alternatif cara realisasikan kesejahteraan. Jelas, momentumnya pemilu 2024 untuk menjelaskan paradigma itu. Cak Imin memberikan gagasan mengenai masa depan bangsa dengan modal demokrasi yang sangat kuat sehingga memiliki kesadaran tinggi untuk berubah.
Pinjam istilah Gus Salahuddin Waheed Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada dialog KompasTV (2023) bahwa elit membangun kekuasaan berprinsip “Budak” (pelayan) rakyat sehingga realisasi kesejahteraan rakyat unsur prioritas paling utama untuk rakyat. Bukan sekedar bagi-bagi kursi dan kue politik pada cabang kekuasaan dalam koalisi demokrasi.
Saat ini bukan hanya pemilu secara luas, namun setiap partai politik dan individu dapat berpartisipasi aktif untuk membentuk sistem yang kuat sehingga tidak ada lagi pengabaian kesejahteraan rakyat.
Discussion about this post