PENASULTRA.ID, SURABAYA – Jika dulu tantangan santri adalah melawan penjajah untuk memperjuangkan kemerdekaan, saat ini para santri harus melawan musuh yang jauh lebih besar namun tak kasat mata. Musuh tersebut adalah belum meratanya kualitas digitalisasi perguruan tinggi di Indonesia.
Hal ini diungkapkan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Pendidikan, Prof. Moh Mukri, dalam Webinar SEVIMA pada Jumat 20 Oktober 2023. Ulama asli Lampung ini memandang bahwa penyatuan pemahaman bagi santri dan perguruan tinggi terkait digitalisasi sangatlah penting. Karena digitalisasi adalah suatu keniscayaan di masa depan.
“Digitalisasi merupakan tuntutan zaman, jadi tidak mungkin ke depan masih serba manual, ketika di kampus ingin melihat data mahasiswa tinggal klik, harus sudah kelihatan. Disamping itu, bekerja dan berkarya saat ini mutlak butuh kompetensi digital. Berdakwah pun sekarang bisa pakai berbagai media online yang semakin canggih, jadi santri harus siap dengan digitalisasi!,” kata Moh Mukri di hadapan ribuan santri pemirsa Webinar SEVIMA.
Menjawab tantangan digitalisasi perguruan tinggi, PBNU akan menyelenggarakan hajat besar bertajuk “Simposium Transformasi Digitalisasi dan Peningkatan Mutu Perguruan Tinggi Menuju 5.0”. Moh Mukri menyebutkan, simposium ini merupakan rangkaian dari peringatan Hari Santri Nasional, dan rencananya akan digelar selama beberapa hari pada sekitar pertengahan atau akhir November 2023.
Dihadiri Ribuan Pejabat Tinggi Negara, Rektor, dan Akademisi NU
Discussion about this post