PENASULTRAID, JAKARTA – Di tengah derasnya arus globalisasi dan disrupsi digital, kebutuhan akan sumber daya manusia yang menguasai berbagai disiplin ilmu semakin meningkat.
Menjawab kebutuhan ini, Deakin University Lancaster University Indonesia (DLI) hadir sebagai solusi inovatif bagi para pelajar Indonesia yang ingin mengakses pendidikan internasional kelas dunia, tanpa harus ke luar negeri.
DLI, hasil kolaborasi antara dua universitas ternama dunia, Deakin University (Australia) dan Lancaster University (Inggris), resmi membuka kampusnya di Bandung. Kampus ini menawarkan program dual-degree yang memungkinkan mahasiswa memperoleh dua gelar sarjana internasional untuk dua bidang studi yakni Teknologi Informasi dan Bisnis.
Keunikan program ini adalah kemampuannya untuk memberikan kurikulum internasional yang mengedepankan pengembangan keterampilan praktis, riset terapan, dan penguatan kompetensi global, tetapi dengan biaya yang jauh lebih terjangkau dibandingkan jika harus berangkat dan belajar ke luar negeri.
Rektor DLI, Profesor Greg Barton menjelaskan bahwa kampus ini tidak hanya menghadirkan nama besar dari dua sistem pendidikan terbaik dunia, institusinya juga membawakan filosofi pengajaran, pendekatan riset, dan fleksibilitas belajar yang menyesuaikan dengan realitas sosial dan ekonomi Indonesia.
Menurutnya, DLI adalah manifestasi dari kekuatan dua sistem pendidikan terkemuka dunia yang berpadu dalam satu entitas lokal. Mereka ingin menghadirkan pengalaman akademik yang global, tapi tetap relevan dengan tantangan di Indonesia.
“Lewat kampus DLI, kami ingin menjawab tantangan globalisasi pendidikan yang semakin berkembang, memberikan akses kepada mahasiswa Indonesia untuk mendapatkan pengalaman belajar internasional, sambil tetap mempertimbangkan tantangan ekonomi yang mereka hadapi,” ujar Greg dalam keterangannya, Senin 23 Juni 2025.
Perkembangan teknologi yang kian pesat, meningkatnya ancaman keamanan siber, serta dominasi data dalam pengambilan keputusan bisnis telah menciptakan kebutuhan baru dalam dunia kerja.
Tenaga profesional yang dibutuhkan kini bukan hanya mereka yang memahami aspek teknis, tetapi juga mampu mengintegrasikan pemikiran analitis dan solusi digital ke dalam dinamika bisnis dan industri.
Discussion about this post