PENASULTRA.ID, DENPASAR – Di tengah meningkatnya disrupsi informasi, kualitas jurnalisme tidak hanya menjadi kebutuhan industri media, tetapi juga bagian penting dari agenda keberlanjutan global.
Laporan UNESCO 2024 menyebutkan bahwa peningkatan kualitas jurnalisme lokal dan regional adalah salah satu pilar untuk memastikan keterbukaan informasi, memperkuat akuntabilitas industri, dan mendorong kepercayaan publik.
Karena itu, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), anggota grup Mining Industry Indonesia (MIND ID), menempatkan penguatan kapasitas jurnalis sebagai bagian dari strategi keberlanjutan perusahaan—khususnya pada pilar Social Performance, transparansi, dan tata kelola yang bertanggung jawab (responsible governance).
Media Training 2025 bukan program pelatihan biasa. Para peserta dipilih melalui serangkaian kompetisi jurnalisme yang berlangsung sejak Oktober dan difinalisasi pada November 2025, melibatkan juri profesional tingkat nasional CNN Indonesia Titin Rosmasari, Investor Daily Djaka Susila, National Geographic Indonesia Didi Kasim.
Melalui proses kurasi berlapis, 28 jurnalis terbaik dari Luwu Timur, Makassar, Morowali, Palu, Kendari, Kolaka, hingga Jakarta terpilih untuk mengikuti pelatihan di Denpasar pada 11-13 Desember 2025.
Pendekatan ini memastikan bahwa pelatihan diberikan kepada mereka yang memiliki rekam jejak, komitmen integritas, dan kemampuan untuk menghasilkan karya jurnalisme yang berdampak bagi publik.
Dalam sambutannya, Direktur & Chief Sustainability and Corporate Affairs Officer PT Vale, Budiawansyah, menegaskan bahwa upskilling media merupakan bagian dari strategi keberlanjutan jangka panjang perusahaan.
“Transparansi bukan hanya prinsip komunikasi, tetapi fondasi keberlanjutan. Untuk menjaganya, ekosistem media harus kuat, independen, dan kompeten. PT Vale berkomitmen menciptakan ruang dialog yang sehat agar publik mendapatkan informasi yang akurat dan objektif,” kata Budi.
Menurutnya, dalam operasi pertambangan yang kompleks dan berisiko tinggi, kualitas informasi adalah bagian dari mitigasi risiko, termasuk risiko sosial, lingkungan, dan reputasi.
Program ini selaras dengan berbagai standar global keberlanjutan, termasuk ESG Governance Principles: transparansi, akuntabilitas, dan akses terhadap informasi. Kemudian IFC Performance Standards (PS1 & PS4) yaitu mendorong komunikasi efektif antara perusahaan dan pemangku kepentingan.
Lalu UN SDGs SDG 16 (Peace, Justice & Strong Institutions), menguatkan institusi publik melalui informasi yang kredibel serta SDG 17 (Partnership for the Goals), membangun kemitraan strategis dengan media dan institusi pendidikan pers.
Di banyak negara, upskilling media merupakan bagian dari social license to operate. PT Vale menerapkan prinsip yang sama di Indonesia, menguatkan kapasitas jurnalis sebagai kontribusi nyata terhadap tata kelola informasi yang lebih kuat dan lebih adil.
Tiga Hari Pembekalan Intensif untuk Menghasilkan Jurnalisme yang Lebih Kuat dan Berbasis Data
Berkolaborasi dengan Tempo Institute, pelatihan ini mencakup Investigasi berbasis data, Teknik riset mendalam & verifikasi fakta, Wawancara investigatif, Analisis data dan storytelling berbasis angka, Simulasi investigasi dan roleplay.
Menurut Wakil Pemimpin Redaksi Tempo, Bagja Hidayat, jurnalisme yang kuat membutuhkan kedalaman konteks, bukan hanya perburuan fakta.

Discussion about this post